TRIBUNPADANG.COM, BUKITTINGGI - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat kejadian gempa bumi dengan magnitudo 2,4 di Padang Panjang, Sumatera Barat, Jumat (13/06/2025).
"Gempa terjadi pada 13 Juni 2025, sekira pukul 00:03 WIB dan berpusat di Padang Panjang, Sumbar," kata Kepala BMKG Padang Panjang, Suaidi Ahadi.
Sementara itu, episenter gempa bumi terletak pada koordinat 0.47° LS;100.38° BT, atau lebih tepatnya berlokasi di darat pada jarak 1 Km Barat Daya Padang Panjang.
"Sedangkan gempa bumi terjadi pada kedalaman 6 Km," jelasnya.
Sebelumnya, BMKG juga mencatat kejadian gempa pada Kamis (12/6/2025) malam.
Berdasarkan catatan, gempa terjadi dengan magnitudo 2,0 yang berpusat di Payakumbuh, Sumbar pada Kamis (12/6/2025).
Baca juga: Gempa Bumi Guncang 2 Daerah di Sumatera Barat Dini Hari, Berpusat di Pariaman dan Pasaman Barat
"Informasi gempa bumi magnitudo 2,0 terjadi pada 12 Juni 2025, sekira pukul 21:43 WIB di Payakumbuh, Sumbar," ungkap Suaidi Ahadi.
Untuk episenter gempa bumi, ujar Suaidi, terjadi pada koordinat 0.26° LS;100.65° BT, atau lebih tepatnya berlokasi di darat pada jarak 4 Km Tenggara Payakumbuh.
"Sementara itu, gempa terjadi pada kedalaman 28 Km," terang Suaidi.
Dalam kejadian gempa selalu diikuti dengan skala MMI.
Skala MMI (Modified mercalli Intensity) adalah satuan untuk mengukur kekuatan gempa.
Skala MMI dibagi menjadi 12 berdasarkan informasi korban selamat dan kerusakan yang terjadi akibat gempa bumi tersebut.
I MMI
Getaran gempa tidak dapat dirasakan kecuali dalam keadaan luarbiasa oleh beberapa orang.
II MMI
Getaran atau goncangan gempa dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung seperti lampu gantung bergoyang.
III MMI
Getaran gempa dirasakan nyata dalam rumah.
Getaran terasa seakan-akan ada naik di dalam truk yang berjalan.
Baca juga: Sumbar Catat 12 Gempa Bumi dalam Satu Pekan, Tak Ada yang Terasa oleh Masyarakat
IV MMI
Pada saat siang hari dapat dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah, di luar rumah oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu bergoyang hingga berderik dan dinding berbunyi.
V MMI
Getaran gempa bumi dapat dirasakan oleh hampir semua orang, orang-orang berlarian, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan benda besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
VI MMI
Getaran gempa bumi dirasakan oleh semua orang.
Kebanyakan orang terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap di pabrik rusak, kerusakan ringan.
VII MMI
Semua orang di rumah keluar.
Kerusakan ringan pada rumah dengan bangunan dan kontruksi yang baik.
Sedangkan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik terjadi retakan bahkan hancur, cerobong asap pecah.
Dan getaran dapat dirasakan oleh orang yang sedang naik kendaraan.
VIII MMI
Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi kuat.
Keretakan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik, dinding terlepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen roboh, air berubah keruh.
Baca juga: Gempa Bumi Magnitudo 2,0 SR Guncang Bukittinggi, BMKG: Dipicu Segmen Sianok
IX MMI
Kerusakan pada bangunan dengan konstruksi kuat, rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak terjadi keretakan.
Rumah tampak bergeser dari pondasi awal. Pipi-pipa dalam rumah putus.
X MMI
Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
XI MMI
Bangunan-bangunan yang sedikit yang masih berdiri.
Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat terpakai sama sekali, tanah terbelah, rel sangat melengkung.
XII MMI
Hancur total, gelombang tampak pada permukaan tanah.
Pemandangan berubah gelap, benda-benda terlempar ke udara.