PDRPI Unand Luncurkan Produk Taq Polimerase dan Reverse Transcriptase, Bahan Baku PCR

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PELUNCURAN PRODUK BARU- Kepala Laboratorium Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Universitas Andalas (Unand), Dr. dr. Andani Eka Putra, M.Sc, bersama sejumlah jajaran saat memperlihatkan produk baru yang dilaunching, Senin (2/6/2025).  Andani juga mengatakan bahwa produk komersil ini diproduksi oleh mitra strategis PDRPI FK Unand, yaitu PT Crown Teknologi Indonesia (CTI).

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi (PDRPI) Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Andalas (Unand) meluncurkan dua produk baru sekaligus yang merupakan hasil riset dari peneliti PDRPI dengan mahasiswa S2 Biomedik FK Unand, Senin (2/6/2025).

Kepala Laboratorium Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Unand, Dr. dr. Andani Eka Putra, M.Sc, menyebutkan bahwa produk ini merupakan inovasi yang ke-34 dan 35 yang dikembangkan oleh laboratorium yang telah ada sejak tahun 2012.

"Produk inovasi lain yang dikembangkan adalah kit deteksi Human Papiloma Virus (HPV), Tuberkulosis, deteksi cepat infeksi paru (Pneumonia), Thypoid, Covid 19 dan lain sebagainya. Semua produk berbasis deteksi Materi genetik atau DNA secara molekuler dan dilindungi oleh Paten," katanya.

Andani juga mengatakan bahwa produk komersil ini diproduksi oleh mitra strategis PDRPI FK Unand, yaitu PT Crown Teknologi Indonesia (CTI).

Baca juga: Mahyeldi Tanggapi Sorotan Fraksi DPRD Terkait Masalah Lingkungan dan Proyek yang Mangkrak di Sumbar

Disamping itu, PDRPI dalam percepatan inovasi produk kesehatan menggandeng mitra rumah sakit seperti RSUP M Djamil, RSUP Karyadi di Semarang dan RSUP Dr Wahidin di Makassar mitra perguruan tinggi, USU, UI, Unpad, UGM dan Unhas, serta mitra laboratorium seperti BBLK Makassar, Labkesda Surabaya dan lainnya.

"Langkah ini dilakukan sebagai upaya menjadikan PDRPI FK Unand sebagai laboratorium riset milik Fakultas Kedokteran dan Universitas Andalas dengan komitmen penuh untuk pengembangan produksi dalam negeri dalam mencapai kemandirian," ujarnya.

Menurut Andani, Taq Polimerase dan Reverse transkriptase adalah dua protein atau enzim yang digunakan sebagai bahan baku utama untuk produk molekuler. Kedua bahan ini sangat penting untuk proses reaksi yang terjadi.

Taq polimerase berguna untuk memperbanyak jumlah DNA sehingga bisa dianalisis sebaliknya Reverse Transcriptase berguna untuk merubah RNA menjadi DNA. Tidak banyak lembaga riset yang mengembangkan produk ini, sehingga hingga saat ini, kedua produk diimpor dari berbagai negara, seperti Amerika, China atau Eropa.

Baca juga: Desy Susanti Dinonaktifkan Sebagai Direktur RSUD Rasidin, Jabatannya Kini Diemban Sri Kurnia Yati

"Produk ini akan memberikan keuntungan ganda, yaitu biaya reagen PCR akan semakin murah dan TKDN akan naik 25-30 persen. Rerata produk yang dikembangkan dari hasil riset PDRPI mempunyai TKDN 40-50 persen, namun dengan  adanya kedua enzim ini, TKDN akan naik menjadi 65-80 persen. Perkembangan ini tentunya akan memberikan dampak yang signfikan terhadap komersialisasi produk," katanya.

Taq Polimerase dan Reverse transkriptase dibuat dengan pendekatan full bioteknologi. PDRPI FK Unand mengembangkan metode kloning untuk menghasilkan protein rekombinan. Gen yang menyandi protein ini diambil atau disintesis dan disisipkan pada bakteri, seperti E coli.

Ada perbedaan dalam produksi kedua protein ini, yaitu taq polimerase menggunakan bakteri indukan yang diambil dari sumber air panas di daerah Solok, yaitu Bukit Kili Kecil, Bukik Gadang dan Batu Bajanjang.

Sedangkan reverse transcriptase tidak menggunakan bakteri indukan, namun urutan DNA nya disintesis di laboratorium. Bakteri indukan yang ditemukan di air panas kawasan Solok antara lain Anoxybacillus flavithermus dan Tepidimonas ignava.

PELUNCURAN PRODUK- Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi (PDRPI) Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Andalas (Unand) meluncurkan dua produk baru sekaligus yang merupakan hasil riset dari peneliti PDRPI dengan mahasiswa S2 Biomedik FK Unand, Senin (2/6/2025). 

Produk sintesis ini disisipkan ke Bakteri lain, seperti E coli. Pada tahap akhir bakteri tadi dimanipulasi untuk menghasilkan kedua protein, dianalisis dan dimurnikan sehingga didapat protein yang berfungsi dengan baik.

Keberhasilan tim peneliti PDRPI FK Unand dalam menghasilkan produk protein rekombinan dianggap sebagai pencapaian yang besar di bidang Bioteknologi, mengingat tidak semua lab riset yang bisa melakukan ini.

Semua pembiayaan ditanggung oleh Industri, yaitu PT CTI dan akan digunakan secara penuh oleh mereka. Ini adalah bentuk kerjasama erat antara perguruan tinggi dengan industri.

Halaman
12

Berita Terkini