Idul Adha 2025

Kondisi Pasar Ternak Palangki Sijunjung Mulai Menggeliat, Harga Sapi Tembus Rp 25 Juta

Penulis: Arif Ramanda Kurnia
Editor: Emil Mahmud
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PASAR TERNAK PALANGKI: Pasar ternak Palangki saat dikunjungi beberapa waktu yang lalu. Harga sapi kurban yang dibanderol di Pasar Ternak Palangki beragam, mulai dari Rp 12 juta-25 juta per ekor.

TRIBUNPADANG.COM, SIJUNJUNG - Menjelang hari raya Idul Adha 1446 H, suasana Pasar Ternak Palangki yang terletak di Nagari Palangki, Kecamatan IV Nagari, Kabupaten Sijunjung, Provinsi Sumatera Barat mulai ramai pedagang sapi.

Menjelang IdulAdha 1446 Hijriah atau Idul Adha 2025 Masehi yang jatuh pada tanggal 6 Juni 2025 mendatang, terlihat warga sekaligus kaum muslim mulai mencari hewan kurban.

Mereka yang hendak merayakan hari raya IdulAdha, tentu banyak masyarakat muslim mencari hewan kurban untuk merayakan hari raya IdulAdha.

Pada saat TribunPadang.com berkunjung pada Sabtu (24/5/2025) kemarin keramaian mulai terlihat sejak memasuki area pasar.

Puluhan mobil pikap berjejer di lokasi parkir yang digunakan nantik untuk mengangkut sapi maupun kerbau.

Terdengar para pedagang ternak memanggil para pembeli untuk melihat sapi yang ia jual.

Beberapa pedagang atau pembeli memiliki gaya yang unik menggunakan topi cowboy dan kain sarung tergantung di leher mereka.

Salah satu pedagang sapi di Pasar Ternak Palangki bernama Dacap mengatakan harga yang ditawarkan oleh para pedagang berbeda-beda tergantung bobot sapi.

Harga sapi kurban yang dibanderol di Pasar Ternak Palangki beragam, mulai dari Rp 12 juta-25 juta per ekor.

Rata-rata para yang cepat laku dipasaran harga sapi berkisar Rp 13-14 juta.

“Harga daging sapi saat ini memang mulai naik bahkan bisa Rp 180 ribu sekilo, mangkanya harga sapi kurban pun mulai naik juga,” terangnya.

Ia juga mengatakan stok sapi kurban masih banyak dan cukup untuk kebutuhan permintaan jelang hari raya Idul Adha 2025.

Ia tidak bisa membeberkan berapa kebutuhan hewan kurban yang nanti akan dilakukan pemotongan.

“Stok hewan kurban masih banyak disebabkan penjual lebih banyak ketimbang calon pembeli,”katanya.

Peningkatan daya beli sapi kurban sebelumnya meningkat ketika setelah hari raya IdulFitri.

Halaman
12

Berita Terkini