Ramadan 2025

Takjil Bikin Ngiler di Kota Padang, Ada Lapek Rajuik, dan Kampuang Aro, Rakik Lauak, hingga Cindua

Editor: Emil Mahmud
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

HIDANGAN KHAS BUKBER - Tradisi berburu takjil selalu menjadi bagian yang paling ditunggu-tunggu menjelang berbuka puasa. Berbagai hidangan khas yang jarang ditemui di luar bulan Ramadhan tiba-tiba membanjiri pasar-pasar takjil di sudut Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

BULAN Bulan Ramadhan selalu menjadi waktu yang istimewa, bukan hanya karena nilai spiritualnya, melainkan keberagaman kuliner yang hanya muncul di bulan suci ini. 

Di Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) tradisi berburu takjil selalu menjadi bagian yang paling ditunggu-tunggu menjelang berbuka puasa. 

Berbagai hidangan khas yang jarang ditemui di luar bulan Ramadhan tiba-tiba membanjiri pasar-pasar takjil di sudut kota, siap menggoda siapa saja yang melewati.

Dari yang segar hingga yang gurih, takjil khas Minangkabau memiliki cita rasa yang unik dan kaya akan sejarah. Jika kamu berkunjung ke Padang saat Ramadhan, pastikan untuk mencoba beberapa takjil khas berikut ini!

Salah satu takjil segar yang wajib dicoba adalah “Es Kalikih Santan”, minuman khas yang memadukan potongan pepaya matang dengan kuah santan yang gurih dan gula aren yang manis alami.

Sensasi segarnya semakin bertambah ketika es batu ditambahkan ke dalamnya, memberikan efek dingin yang sangat menyegarkan setelah seharian berpuasa. Tidak hanya sekadar pelepas dahaga, es kalikih santan juga kaya akan nutrisi dari pepaya yang baik untuk pencernaan.

Minuman ini bisa dengan mudah ditemukan di pasar takjil Pasar Raya Padang dan sekitar Masjid Raya Sumbar, biasanya dijual dalam cup plastik yang praktis dengan warna pepaya yang mencolok dan menggoda.

Selain es kalikih santan, Kota Padang juga terkenal dengan beragam olahan cendol. Salah satunya adalah “Cindua Dalemo”, sejenis cendol khas Minang yang dibuat dari tepung beras dan air pandan, menghasilkan tekstur kenyal yang khas.

Hal yang membedakan Cindua Dalimo dari cendol biasa adalah tambahan tapai singkong yang memberikan rasa manis-asam yang unik. Kuahnya sendiri terbuat dari santan kental dan gula aren cair yang menciptakan perpaduan rasa gurih dan manis yang sempurna. 

Jika ingin merasakan sensasi yang lebih variatif, kamu bisa mencoba “Cindua Ampiang”, yang memiliki tambahan ampiang (emping beras) yang renyah. Tekstur renyah dari ampiang memberikan kontras menarik dengan kenyalnya cindua, menjadikannya salah satu takjil favorit yang selalu diburu saat Ramadhan.

Sedangkan, bagi pecinta aroma buah, “Cindua Langkok” bisa menjadi pilihan karena menggunakan tambahan nangka yang manis dan wangi. Biasanya, cindua ini bisa ditemukan di Pasar Pagi Padang dan kawasan Lubuk Buaya saat sore menjelang berbuka.

Jika kamu lebih suka takjil dalam bentuk makanan ringan, “Lapek Rajuik” dan “Lapek Kampuang Aro” adalah pilihan yang tepat. Lapek rajuik adalah olahan ketan yang dikukus bersama pisang di dalamnya, menciptakan rasa manis alami yang lembut di lidah.

Hidangan ini biasanya disajikan dengan parutan kelapa dan sedikit gula merah cair untuk menambah rasa.

Sementara itu, lapek kampuang aro memiliki tekstur yang lebih lembut karena dibuat dari campuran tepung beras, kelapa parut, dan gula merah yang dibungkus dengan daun pisang sebelum dikukus. 

HIDANGAN KHAS BUKBER - Tradisi berburu takjil selalu menjadi bagian yang paling ditunggu-tunggu menjelang berbuka puasa. Berbagai hidangan khas yang jarang ditemui di luar bulan Ramadhan tiba-tiba membanjiri pasar-pasar takjil di sudut Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). (MAGANG FIB UNAND/WAHYU SEPTIO A)

Aroma khas dari daun pisang yang menempel pada lapek semakin menambah kenikmatan saat menyantapnya. Lapek kampuang aro banyak dijual di pasar Lubuk Buaya dan Pasar Raya Padang menjelang berbuka puasa.

Takjil di Kota Padang tidak melulu manis dan segar, ada juga pilihan takjil gurih yang bisa menjadi camilan sebelum menyantap makanan utama.

Salah satunya adalah “Rakik Lauak”, sejenis kerupuk ikan yang renyah dan gurih. Rakik lauak dibuat dari campuran tepung beras dan ikan teri yang digoreng hingga garing.

Tak hanya sebagai camilan, rakik lauak juga sering dijadikan pelengkap hidangan berbuka seperti bubur kampiun atau lontong sayur.

Sensasi renyah dan rasa ikan yang khas membuatnya sangat digemari, terutama bagi pecinta makanan asin. Biasanya, rakik lauak bisa ditemukan di pasar-pasar tradisional di Kota Padang dan sering dijual dalam kemasan besar untuk stok selama Ramadhan.

Jika ingin mencoba gorengan khas Minangkabau lainnya, jangan lewatkan “Sala Lauak”, camilan berbentuk bulat kecil yang terbuat dari campuran tepung beras dan ikan yang dibumbui dengan rempah-rempah khas.

Teksturnya yang renyah di luar dan lembut di dalam membuat sala lauak menjadi takjil favorit banyak orang. Biasanya, sala lauak disantap bersama cabai hijau atau dinikmati begitu saja sebagai teman minum teh saat berbuka.

Camilan ini sangat mudah ditemukan di berbagai pasar takjil, terutama di kawasan Air Tawar dan Pasar Banda Buek.

Tak lengkap rasanya berbicara tentang takjil tanpa menyebutkan “Onde-Onde”, jajanan klasik yang hampir selalu ada di setiap pasar takjil di Kota Padang.

Berbeda dengan onde-onde versi Jawa yang berisi kacang hijau, onde-onde khas Minang lebih mirip dengan klepon karena berisi gula aren cair yang lumer ketika digigit.

Balutan kelapa parut di bagian luar memberikan sensasi gurih yang menyempurnakan rasa manisnya. Onde-onde ini biasanya dijual dalam wadah daun pisang, memberikan kesan tradisional yang semakin menggoda selera.

Takjil khas Ramadhan di Kota Padang bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga bagian dari tradisi dan budaya yang telah diwariskan turun-temurun.

Dari yang segar hingga yang gurih, setiap hidangan memiliki keunikan tersendiri yang menjadikannya spesial. Berbuka dengan takjil khas Minangkabau tidak hanya memanjakan lidah, tetapi juga memberikan pengalaman kuliner yang autentik dan kaya akan nilai sejarah.

Jadi, kalau kamu berkesempatan berada di Kota Padang saat bulan Ramadhan, jangan ragu untuk berburu takjil di pasar-pasar tradisional atau kawasan-kawasan terkenal seperti Pasar Raya Padang, Lubuk Buaya, dan Air Tawar.

Melalui beragam pilihan yang menggugah selera, momen berbuka puasamu dijamin akan semakin spesial.

(Wahyu Saptio Afrima, Mahasiswa Prodi Sastra Minangkabau, FIB- Universitas Andalas)

Berita Terkini