TRIBUNPADANG.COM, PASAMAN BARAT - Tingginya harga minyak nilam saat ini di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat membuat para petani bersemangat untuk bertanam nilam di kebun mereka.
Seperti halnya di Kecamatan Pasaman, para petani tidak hanya menanam nilam di lahan kebun saja, akan tetapi pekarangan rumah yang kosong juga ditanami dengan tanaman yang bernama latin Pogostemon Cablin Benth itu.
M. Rizki salah seorang petani di Simpang Empat mengaku ia telah menanam nilam di kebun miliknya, termasuk di pekarangan kosong yang ada di sekitar tempat tinggalnya.
“Ya kita bersyukur saat ini harga nilam termasuk tinggi, makanya kita saat ini fokus bertanam nilam, mudah-mudahan harga bisa terus stabil atau naik,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, untuk bertanam nilam ini membutuhkan waktu selama lima hingga enam bulan untuk bisa panen.
Sedangkan untuk bertanam nilam ini Rizki mengatakan bahwa perawatannya tidak serumit tanaman lainnya, tapi memang tetap harus diperhatikan tumbuh kembangnya tanaman.
“Yang kita jadikan bibit adalah pucuk tanaman tua dari nilam itu sendiri, kita tanam kembali dan itulah nanti yang menjadi tanaman nilam yang akan kita panen,” ujarnya.
Baca juga: Petani Nilam di Pasaman Barat Kembali Bergairah, Harganya Tembus Rp2 Juta Per Kilogramnya
Untuk jarak tanam sendiri, Rizki menyebut biasanya masyarakat memakai jarak 80 centimeter X 50 centimeter atau 100 centimeter X 100 centimeter.
“Setelah kita tanam, kita tunggu hingga berumur 20 hari baru kemudian kita lakukan pemupukan yang dilakukan dengan cara pengecoran,” jelasnya.
Kemudian, setelah itu berlanjut kepada penyemprotan fungisida ataupun insektisida ketika memang ditemukan kelainan pada tanaman.
“Misalnya ditemukan jamur pada tanaman atau daun tanaman keriting, makanya itu harus kita semprot menggunakan fungisida ataupun racun insektisida,” sambungnya.
Berikutnya secara berkala dilakukan perawatan rumput, dimana tanaman yang ditumbuhi rumput liar akan dibersihkan secara manual agar tidak merusak kepada tanaman nilam itu sendiri.
“Proses perawatan itulah yang kita pantau hingga berumur lima sampai tujuh bulan, baru kemudian kita lakukan panen dengan cara memotong tanaman dan selanjutnya dijemur serta terakhir dipotong-potong sebelum akhirnya dilakukan penyulingan,” pungkasnya.
_____
Baca berita terbaru di Saluran TribunPadang.com dan Google News