Kemenkumham Sumbar

Momentum Peringatan Hari Ibu, Lapas Suliki Pertemukan Warga Binaan dengan Ibu

Penulis: Rezi Azwar
Editor: Fuadi Zikri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Program Basuh Kaki Ibu dalam peringatan Hari Ibu di Lapas Kelas III Suliki, Sabtu (21/12/2024).

TRIBUNPADANG.COM, LIMA PULUH KOTA - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Suliki pertemukan narapidana secara langsung dengan ibunya, Sabtu (21/12/2024).

Kegiatan ini digelar oleh Lapas Kelas III Suliki dalam rangka memperingati Hari Ibu Nasional ke-96.

Peringatan Hari Ibu yang jatuh pada tanggal 22 Desember setiap tahunnya, dan menjadi momentum perayaan di berbagai daerah se-Indonesia khususnya di Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Suliki.

Oleh karena itu, Lapas Kelas III Suliki menggelar program program pembinaan yang dikemas sebagai 'Tradisi Basuh Kaki Ibu' dalam memperingati Hari Ibu di Halaman Kantor Lapas Kelas III Suliki.

Kepala Lapas Kelas III Suliki, Kamesworo, mengatakan bahwa kegiatan ini mengusung tema 'Perempuan Menyapa, Perempuan Berdaya, Menuju Indonesia Emas 2045'.

"Program Tradisi basuh kaki Ibu merupakan kegiatan ketiga kali yang telah dilaksanakan oleh Lapas Kelas III Suliki, diikuti oleh 10 orang warga binaan yang mengikuti prosesi basuh kaki ibu," kata Kamesworo.

Baca juga: Lapas Suliki Bagikan Sembako dan Susu Gratis ke Anak Panti Asuhan di Hari Anak Sedunia

Ia menjelaskan, Lapas Suliki mengundang para ibu warga binaan untuk hadir. Pada saat kegiatan berlangsung juga diikuti dengan pembacaan puisi dan diiringi musik sendu.

"Para ibu dari warga binaan yang hadir diarahkan untuk duduk di tempat yang telah disediakan oleh petugas Lapas, prosesi dimulai dengan menyuapi para ibu," katanya.

Kamesworo berharap kegiatan ini dapat mengingatkan masa kecil para warga binaan pemasyarakatan saat dirawat oleh ibunya. "Ini juga bagian dari pembinaan," katanya.

Suasana haru dan penuh cinta terlihat ketika para warga binaan menyuapi ibu mereka, kegiatan dilanjut dengan prosesi membasuh kaki ibunya.

Petugas Lapas menyiapkan baskom yang berisi air, para warga binaan perlahan membuka alas kaki para ibu dan membersihkan kaki ibunya dengan air.

"Kita mengadakan kegiatan ini agar silaturahmi antara anak dan ibu bisa terus terjaga, oleh karena itu kita adakan kegiatan ini saat peringatan Hari Ibu," kata Kamesworo.

Ia berharap tradisi basuh kaki ibu dapat membuat warga binaan pemasyarakatan lebih baik lagi dan tercipta kebersamaan hingga kasih sayang antara anak dan ibu.

"Kasih sayang ibu sepanjang masa, sebagai penguat warga binaan menjalani hukuman di lapas dan benar-benar berubah ke arah yang lebih baik lagi," ujarnya.

Selain itu, Kamesworo menyebutkan kegiatan ini juga sebagai program pembinaan karakter yang membuat warga binaan dapat menghormati, menghargai, dan terjalin rasa kasih sayang antara ibu dan anak.

"Terbukti, mereka akan berjanji untuk benar-benar berubah kearah yang lebih baik serta menjadi manusia yang bermanfaat untuk bangsa dan Negara," pungkasnya.

Berita Terkini