Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan

Diminta Tindak Tambang Ilegal, Kapolda Sumbar: Operasi Dilakukan dengan Santun, Bukan Menggebu-gebu

Editor: Mona Triana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni, saat berada di Mapolda Sumbar, Senin (25/11/2024)

TRIBUNPADANG.COM - Komisi III DPR RI telah melakukan kunjungan kerja ke Mapolda Sumbar, terkait kasus polisi tembak polisi di Solok Selatan yang terjadi pada Jumat (22/11/2024).

Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni menyampaikan sesuai arahan dari Presiden Prabowo agar jajaran Polda Sumbar dapat menumpas segala yang berkaitan dengan tambang ilegal yang ada di Sumbar.

"Tentunya kita belum akan membuka sekarang, kalau namanya operasi dibuka berarti bocor. Apakah besok atau lusa, atau hari ini itu nanti. Seperti yang disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi III DPR RI," ujar Kapolda Sumbar, Irjen Pol Suharyono, Senin (25/11/2024).

Irjen Pol Suharyono menjelaskan untuk operasi menumpas tambang ilegal di Sumbar bagaimana hasilnya akan disampaikan nanti.

"Jangan sampai menyelesaikan masalah, kemudian muncul permasalahan baru. Kami tetap akan menjaga kondisi agar tidak panas, ingin menjaga situasi kondisi wilayah Sumatera Barat tetap kondusif," ujarnya.

Baca juga: Ahmad Sahroni Bertemu Langsung AKP Dadang Iskandar, Pelaku Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan

Diharapkannya untuk ditunggu kapan waktu pastinya. Operasi tersebut akan dilaksanakan dengan cara yang santun, bukan menggebu-gebu.

Irjen Pol Suharyono melanjutkan walaupun penegakan hukum, tetapi Harkamtibmas harus terjaga. 

"Walaupun kami memang punya tugas pokok fungsi pelayanan, melayani masyarakat dengan optimal, profesional, membimbing, mengayomi. Tetapi kalau urusan hukum, itu satu trik Polisi harus ada di atas tersangka. Kalau dalam bermitra, Polisi satu level dengan masyarakat. Kalau saat melayani, Polisi berada satu tim di bawah yang dilayani," sebutnya.

Irjen Pol Suharyono menerangkan dalam penegakan hukum akan ada langkah-langkahnya yang akan disampaikan kepada internal. 

Hal itu untuk menjaga kondusifitas wilayah Sumatera Barat, menjelang Pilkada serentak tanggal 27 November 2024.

Baca juga: Ahmad Sahroni Minta Kapolda Tindak Tegas Semua Pelaku Tambang Ilegal di Sumbar

Ia menegaskan untuk penegakan hukum terkait penindakan segala bentuk yang berkaitan dengan tambang ilegal akan dimatangkan perencanaannya, dan ketika sudah ada hasilnya akan disampaikan laporannya.

Rangkuman Fakta Insiden Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan

Peristiwa mengejutkan polisi tembak polisi terjadi di Polres Solok Selatan, Sumatera Barat, pada Jumat (22/11/2024). 

Insiden ini melibatkan dua perwira polisi, yakni Kabag Ops Polres Solok Selatan, AKP Dadang Iskandar, sebagai pelaku, dan Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, AKP Ryanto Ulil Anshar, yang menjadi korban.

Usai kejadian, AKP Dadang Iskandar menyerahkan diri dan langsung ditahan untuk menjalani pemeriksaan intensif di Mapolda Sumatera Barat.

Sementara itu, duka menyelimuti keluarga korban. Jenazah AKP Ryanto Ulil Anshar telah dimakamkan di kampung halamannya di Makassar dengan prosesi penuh hormat.

Berikut rangkuman fakta terkait insiden ini:

1. Motif Rasa Tidak Senang karena Pelaku Tambang Ilegal Ditangkap

Kondisi tambang jalan lintas Padang-Muara Labuh di Nagari Air Dingin, Kabupaten Solok, Senin (22/4/2024). (Tribunpadang.com/Ghaffar Ramdi)

Tersangka AKP Dadang Iskandar, diketahui tidak senang terhadap Kasat Reskrim Polres AKP Ryanto Ulil Anshar karena rekannya ditangkap dalam operasi tambang ilegal galian C.

Kombes Pol Andry Kurniawan menyampaikan berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap tersangka terkait dengan motif dan kenapa yang bersangkutan melakukan adalah rasa tidak senang.

"Dimana rekanan pelaku ini dilakukan penegakan hukum oleh korban di Polres Solok Selatan, sehingga ketika yang bersangkutan mencoba meminta tolong, kemudian tidak ada yang merespon" katanya di Mapolda Sumbar, Sabtu (24/11/2024).

Akibat hal itu, tersangka AKP Dadang Iskandar melakukan penembakan terhadap AKP Ryanto Ulil Anshar, dan membuat korban meninggal dunia di tempat.

2. Ditembak Dua Kali dari Jarak Dekat Mengenai Pelipis dan Pipi Korban

Deretan barang bukti yang dihadirkan Polda Sumbar, dalam ekspos kasus polisi tembak polisi di Kabupaten Solok Selatan, Sabtu (23/11/2024). Barang bukti ini terdiri dari satu unit pistol, selongsong peluru, celana, senjata tajam jenis pisau, jam tangan. (TribunPadang.com/ReziAzwar)

Kapolda Sumatera Barat (Sumbar) Irjen Pol Suharyono mengatakan berdasarkan hasil visum, pelaku diduga menembak sebanyak dua kali dari jarak dekat dan mengenai pelipis dan pipi korban.

"Memang benar ada tembakan. Diperkirakan kalau dari hasil visum dokter itu dua kali (tembakan), mengenai bagian pelipis dan pipi. Lalu menembus bagian tengkuk," kata Suharyono di RS Bhayangkara Padang, Jumat (22/11/2024).

3. Usai Tembak AKP Ulil, AKP Dadang Iskandar Menembaki Rumah Dinas Kapolres

Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar yang tembak AKP Ryanto Ulil Anshar dihadirkan saat konferensi pers di Mapolda Sumbar, Sabtu (23/11/2024). Kasus polisi tembak polisi di Mapolres Solok Selatan, Sumatra Barat ini menewaskan AKP Ryanto Ulil Anshar selaku Kasat Reskrim Polres Solok Selatan. (TribunPadang.com/WahyuBahar)

AKP Dadang Iskandar, Kabag Ops Polres Solok Selatan, menembak rumah dinas Kapolres Solok Selatan AKBP Arief Mukti setelah membunuh Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, AKP Ryanto Ulil Anshar. 

Polda Sumbar kini mendalami motif di balik tindakan tersebut, setelah tembakan mengenai rumah Kapolres, yang terletak sekitar 25 meter dari Mapolres. 

Hal itu dikatakan Dirreskrimum Polda Sumbar Kombes Pol Andry Kurniawan saat jumpa pers di Mapolda Sumbar, Sabtu (23/11/2024) siang.

Andry menjelaskan, usai menembak AKP Ryanto Ulil, ia melepaskan tembakan ke rumah dinas Kapolres Solok Selatan AKBP Arief Mukti.

"Kalau kita melihat jumlah lubang ada sembilan, dua di korban, kemudian tujuh di rumah Kapolres," kata Andry.

4. Pelaku Penembakan AKP Dadang Iskandar Menyerahkan Diri

AKP Dadang Iskandar, Kabag Ops Polres Solok Selatan, terlihat santai saat diperiksa usai menembak mati Kasatreskrim Polres Solok Selatan, AKP Ulil Ryanyo Anshari. (ist)

Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono mengatakan, pelaku AKP Dadang Iskandar menyerahkan diri sekitar pukul 03.30 WIB, atau lebih kurang tiga jam setelah kejadian penembakan di halaman parkir Polres Solok Selatan.

"Awalnya memang kita tak tahu pelaku akan menyerahkan diri, karena jarak antara Solok Selatan dan Padang kalau malam 3 jam-an, tapi saya dapat informasi tadi saat kami memerintahkan tim bergerak mencari dan menemukan dalam selamat, tadi pagi kurang lebih pukul 03.30 WIB saya dapat informasi dari Pak Waka, Pak Irwasda, SPKT yang bersangkutan (pelaku) menyerahkan diri," katanya.

5. Pelepasan Jenazah AKP Ulil Ryanto Anshari di RS Bhayangkara Padang

Keluarga melihat jenazah Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ulil Ryanto Anshari yang tewas ditembak rekannya sendiri, Kabag Ops Polres Solok Selatan, AKP Dadang Iskandar di RS Bhayangkara Padang, Jumat (22/11/2024). Jenazah diterbangkan ke Makassar untuk dimakamkan. (TribunPadang.com/Rezi Azwar)

Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sumatera Barat menyerahkan jenazah Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, AKP Ulil Ryanto Anshari, kepada keluarga di halaman Rumah Sakit Bhayangkara Padang, Kota Padang, Jumat (22/11/2024).

Proses upacara pelepasan jenazah dilaksanakan di halaman Rumah Sakit Bhayangkara Padang, yang dihadiri oleh pihak keluarga sebanyak tiga orang. Salah satu anggota keluarga yang datang merupakan seorang Jenderal bintang satu TNI.

Setelah dilakukan penghormatan terakhir dalam upacara pelepasan jenazah, jasad Ulil Ryanto Anshari yang sudah dimasukkan ke dalam peti dinaikkan ke dalam mobil ambulans Rumah Sakit Bhayangkara Padang.

Selanjutnya, jenazah dibawa ke Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan. Proses upacara pelepasan ini diikuti oleh jajaran dari Polda Sumbar, pejabat utama Polda Sumbar, dan pimpinan lainnya.

6. Jenazah AKP Ulil Tiba di Makassar Sabtu Dini Hari

Jenazah Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, AKP Ryanto Ulil Anshar tiba di rumah duka, Kompleks Antang Jaya, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Sabtu (23/11/2024) dini hari. (TRIBUN-TIMUR.COM/SAYYID)

Jenazah Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, AKP Ulil Ryanto Anshari, tiba di rumah duka di Kompleks Antang Jaya, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, pada Sabtu (23/11/2024) dini hari sekitar pukul 01.10 WITA.

Kedatangan jenazah disambut dengan suasana duka mendalam.

Peti jenazah yang dibalut bendera merah putih tiba dengan pengawalan ketat dari personel Brimob Polda Sulsel.

Keharuan menyelimuti rumah duka ketika keluarga dan sahabat almarhum menyambut kedatangan jenazah.

Isak tangis keluarga yang tak kuasa menahan emosi mewarnai momen tersebut.

6. AKP Ulil Sempat Ingin Mundur dari Kepolisian

Christina Yun Abu Bakar bercerita sebelum putranya AKP Ryanto Ulil Anshar meninggal dunia di rumah duka Kompleks Antang Jaya, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Jumat (22/11/2024). Sebelum tragedi penembakan, AKP Ryanto sempat berbicara dengan ibunya tentang keinginannya mundur dari kepolisian. Kini, kasusnya masih dalam penyelidikan. (Tribun Timur)

Sebelum meninggal dunia akibat penembakan tragis, AKP Ryanto Ulil Anshar sempat berbicara kepada ibunya mengenai keinginan untuk mundur dari kepolisian.

Perbincangan emosional tersebut terjadi sekitar tiga bulan lalu.

Christina Yun Abu Bakar, ibu almarhum, mengungkapkan bahwa putranya pernah menyampaikan keinginannya untuk meninggalkan institusi kepolisian.

"Dia pernah bertanya kepada saya, ‘Ma, kalau saya keluar dari polisi, Mama izinkan tidak?’" cerita Christina di rumah duka, Jumat (22/11/2024).

Christina menjawab dengan penuh harapan agar putranya tetap bertahan di kepolisian karena dianggap sebagai anugerah dari Tuhan.

"‘Jangan, Nak! Itu masa depanmu. Bersyukurlah atas apa yang sudah Tuhan berikan,’" kenangnya.

7. AKP Dadang Iskandar Menembak AKP Ulil Gunakan Pistol HS 260139

Deretan barang bukti yang dihadirkan Polda Sumbar, dalam ekspos kasus polisi tembak polisi di Kabupaten Solok Selatan, Sabtu (23/11/2024). Barang bukti ini terdiri dari satu unit pistol, selongsong peluru, celana, senjata tajam jenis pisau, jam tangan. (TribunPadang.com/ReziAzwar)

Menurut informasi yang diperoleh, AKP Dadang Iskandar menembak AKP Ulil dengan menggunakan senjata api jenis pistol HS 260139.

Penembakan tersebut terjadi di luar dugaan, menambah daftar insiden memalukan yang melibatkan aparat kepolisian. 

Polisi setempat telah mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk dua selongsong peluru yang berasal dari senjata api yang digunakan oleh AKP Dadang.

8. Polda Sumbar Sudah Periksa 5 Saksi

Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono (TribunPadang/Rima Kurniati)

Polda Sumatera Barat (Sumbar) telah memeriksa lima orang saksi terkait penembakan yang menewaskan Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ulil Ryanto Anshari, Jumat (22/11/2024).

Peristiwa tragis ini diduga berkaitan dengan penegakan hukum tambang ilegal jenis galian C di Kabupaten Solok Selatan.

Pelaku Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar menghabisi nyawa Ulil Ryanto Anshari. Saat ini pelaku sudah menyerahkan diri ke Polda Sumbar. 

9. AKP Dadang Iskandar Terlihat Santai saat Diperiksa

Potongan video viral AKP Dadang saat berjoget dalam sebuah acara beberapa waktu lalu di Solok Selatan. Kejadian tragis ini mengejutkan banyak pihak, mengingat Dadang dikenal sebagai sosok penghibur di lingkungan Polres Solok Selatan. (ist)

AKP Dadang Iskandar, Kabag Ops Polres Solok Selatan, terlihat santai saat diperiksa usai menembak mati Kasatreskrim Polres Solok Selatan, AKP Ulil Ryanyo Anshari. 

Dalam video yang beredar, AKP Dadang dengan santai duduk di sebuah kursi sambil diinterogasi oleh penyidik dan anggota Propam Polda Sumbar tanpa diborgol.

Selain itu, terlihat pula AKP Dadang yang tengah memegang sebatang rokok di tangannya.

10. AKP Dadang Iskandar Dijerat Pasal Berlapis dengan Ancaman Hukuman Mati atau Seumur Hidup

Penampakan AKP Dadang Iskandar, Kabag Ops Polres Solok Selatan yang menembak mati Kasat Reskrim Polres Solok Selatan saat digiring polisi jelang update kasus polisi tembak polisi di Mapolda Sumbar, Sabtu (23/11/2024) siang. Tersangka terlihat memakai baju tahanan berwarna biru dengan rambut plontos dan dijaga petugas. Saat digiring AKP Dadang Iskandar terlihat pasrah dengan memakai kalung kayu ulin di leher (TribunPadang.com/ReziAzwar)

Dirreskrimum Polda Sumatera Barat (Sumbar) Kombes Pol Andry Kurniawan mengatakan, penyidik menjerat AKP Dadang Iskandar pasal berlapis, yakni pembunuhan berencana, Pasal 340 KUHP subsider Pasal 338 KUHP dan subsider Pasal 351 ayat (3). 

Adapun kata dia, AKP Dadang diancam hukuman pidana mati atau seumur hidup. 

"Pemeriksaan tetap masih berlanjut, pedalaman dan meminta keterangan ahli lainnya," kata Andry saat konferensi pers di Mapolda Sumbar, Sabtu (23/11/2024) siang.

11. Kompolnas RI Datangi Polda Sumbar Pantau Langsung Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan

Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional Republik Indonesia (Kompolnas RI) Irjen Pol (Purn) Arief Wicaksono Sudiutomo, bersama Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono, dan rombongan saat berada di Mapolda Sumbar, Minggu (24/11/2024). (TribunPadang.com/Rezi Azwar)

Ketua Harian Kompolnas RI, Irjen Pol (Purn) Arief Wicaksono Sudiutomo, mengunjungi Mapolda Sumatera Barat pada Minggu (24/11/2024).

Kedatangan Kompolnas RI menyusul kasus penembakan AKP Ryanto Ulil Anshar oleh Kabag Ops Polres Solok Selatan.

Pantauan TribunPadang.com terlihat Irjen Pol (Purn) Arief Wicaksono Sudiutomo sampai di Mapolda Sumbar pada pukul 09.36 WIB.

12. Rombongan Komisi III DPR RI ke Sumbar, RDP Kasus Polisi Tembak Polisi

Kedatangan rombongan Komisi III di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Senin (25/11/2024) siang. Kedatangan Komisi III DPR RI untuk rapat dengar pendapat dengan Polda Sumbar terkait peristiwa polisi tembak polisi yang terjadi di Mapolres Solok Selatan. (Foto: Wahyu Bahar/tribunpadang.com)

Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, melakukan kunjungan kerja ke Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Barat (Sumbar), Senin (25/11/2024).

Kunjungannya ini sehubungan dengan kasus polisi tembak polisi yang terjadi di Solok Selatan pada Jumat (22/11/2024) dini hari.

Ahmad Sahroni dan romongan Komisi III DPR RI tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) Senin siang.

Mereka tiba di BIM sekira pukul 12.10 WIB. Kedatangan rombongan Komisi III DPR RI di bandara disambut oleh Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono dan jajaran.

 

 

 

Berita Terkini