Orang Tertimbun Longsor di Solok

Plt Gubernur Sumbar Audy Joinaldy Jenguk Korban Selamat Longsor Tambang Emas di RSUD Arosuka

Penulis: Rezi Azwar
Editor: Fuadi Zikri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Plt Gubernur Sumatera Barat, Audy Joinaldy, kunjungi dua korban selamat longsor area tambang emas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arosuka, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, Sabtu (28/9/2024).

TRIBUNPADANG.COM, SOLOK - Plt Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Audi Joinaldy, mengunjungi korban selamat kejadian tambang emas yang longsor di Nagari Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Sabtu (28/9/2024).

Berdasarkan data dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Padang, ada sebanyak 25 orang tertimbun material longsor di area tambang emas di Sungai Abu, Kabupaten Solok.

Akibat kejadian ini, ada 12 orang meninggal dunia, 11 orang mengalami luka-luka, dan dua orang masih dalam proses evakausi.

Baca juga: Cerita Korban Selamat Longsor Tambang Emas di Solok, Dada Terimpit Batu hingga Tidak Sadarkan Diri

Pantauan tribunpadang.com terlihat Audy Joinaldy sampai pada pukul 15.25 WIB di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arosuka, Kabupaten Solok.

Dimana korban yang dirawat bernama Rezky Ardiko Putra panggilan Rezky (21), dan Handika Septriadi panggilan Andika (25).

Kedua korban dirawat di ruangan Mina RSUD Arosuka, dan di tangannya terpasang infus.

Cerita Korban Selamat

Korban tertimbun material longsor area tambang yang berhasil selamat berinisial A (25) sempat terimpit batu dan ditarik oleh temannya dengan cepat, Sabtu (28/9/2024).

Laporan adanya kejadian area tambang emas mengalami longsor terjadi di Nagari Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

Kejadian ini terjadi pada Kamis (26/9/2024) sekitar pukul 17.00 WIB. Longsoran ini terjadi akibat curah hujan yang tinggi terjadi sebelum kejadian.

Seorang lelaki inisial A yang sedang dirawat di RSUD Arosuka, mengatakan bahwa dirinya berada di bagian paling depan tebing, dimana saat itu sedang hujan ringan atau gerimis.

"Awalnya ada teriakan teman dari luar, awas katanya.  Tanah itu langsung longsor. Ada teman satu pondok yang menyelamatkan, dimana dikejarnya langsung pada saat kejadian," kata inisial A.

Namun, saat material longsoran menimpa tubuhnya, inisial A langsung tidak sadarkan diri atau pingsan. Beruntung ada temannya yang langsung sigap mengejar dirinya saat terjadi longsoran.

"Saya tertimbun, dan ditarik oleh teman dengan posisi ada batu di bagian dada. Itu dibantu secara manual, dengan cara ditarik oleh teman," sebutnya.

Baca juga: Tambang Emas Ilegal Makan Korban di Solok, WALHI: Bencana Terjadi Akibat Akumulasi Krisis Ekologis

Dikatakannya, dirinya saat proses evakuasi dalam kondisi tidak sadarkan diri. Ia sadar setelah dimandikan oleh temannya saat dibawa ke pondok.

Akibat kejadian ini dirinya merasakan sakit di bagian perut bagian atas sebelah kanan, dan menjadi trauma dalam insiden ini.

Inisial A menyebutkan saat itu ada sebanyak 25 orang dan kondisi semuanya tertimbun material longsor. Hal itu mengakibatkan banyak yang menderita luka dan patah tulang.

"Untuk luas (lubang tambang), lebarnya ada 15 meter dan tidak dalam. Namun, tebingnya yang tinggi. Jadi tebing itu yang longsor," katanya.

Untuk bagian dalam lubang tambang hanya datar dengan kedalaman sekitar 1 meter lebih. Sedangkan untuk penyebab longsoran diduga karena hujan dengan intensitas tinggi sebelum kejadian.

Untuk kejadian seperti ini baru pertama kali ditemukannya, setelah bekerja lebih kurang selama satu tahun lebih.

Untuk korban yang tertimbun disebutkannya sudah berhasil dikeluarkan semuanya, dan sudah tidak ada lagi yang berada di dalam lubang tambang.

"Tambang-tambang lama ini, sebenarnya sudah banyak, dan ada grup atau kelompok tambang sekitar 30-an lubang. Namun, tidak semuanya aktif," pungkasnya.

_____
Baca berita terbaru di Saluran TribunPadang.com dan Google News

Berita Terkini