TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Pemerintah Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) akan melakukan verifikasi ulang ke lapangan terkait angka kemiskinan ekstrem.

Hal ini dilakukan sebagai upaya percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem dan menurunkan angka stunting melalui peningkatan capaian Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) pada bayi.

Hal ini disampaikan Penjabat (Pj) Wali Kota Padang Andree Algamar sewaktu memimpin Rapat Terbatas bersama Camat, Lurah, dan Kepala Puskesmas se-Kota Padang, di Aula Bagindo Aziz Chan, Balai Kota Padang, Aie Pacah, Senin (2/9/2024).

Andree Algamar mengatakan, sesuai Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2022 tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem, Pamko Padang menargetkan angka kemiskinan ekstrem di Kota Padang dapat mencapai nol persen pada akhir 2024 ini.

“Kita bertekad menghapus angka kemiskinan ekstrem di Kota Padang, dan menurunkan angka stunting melalui IDL. Untuk itu perlu komitmen semua pihak, mulai dari camat, lurah dan kepala Puskesmas se-Kota Padang” ucap Andree Algamar.

Kepala Bappeda Yenni Yuliza mengatakan, berdasarkan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, angka kemiskinan di Kota Padang sebesar 0,15 persen atau 1.490 jiwa.

“Data yang kita terima ini akan kita lakukan validasi dan verifikasi melalui pihak kelurahan, sehingga bisa terlihat mana masyarakat yang masih berada pada kategori miskin ekstrem, miskin, atau sudah keluar dari kemiskinan,” ucap Yenni Yuliza.

Baca juga: Profil Vasco Ruseimy, Bakal Calon Wagub di Pilkada Sumbar, Pria Minang Bersuku Sikumbang

Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang, Srikurnia Yati menyampaikan, saat ini Pemerintah Kota Padang sedang meningkatkan capaian Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) pada bayi. 

Angka IDL saat ini di Kota Padang baru mencapai 25,29 persen atau 4.100 jiwa.

"Agar IDL ini dapat tercapai perlu membangun komitmen bersama dengan seluruh OPD terkait. Mulai dari tingkat kota hingga kelurahan untuk sama-sama memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat, agar anaknya mau melakukan imunisasi,” ucapnya. 

_____
Baca berita terbaru di Saluran TribunPadang.com dan Google News