TRIBUNPADANG.COM - Inilah berita popoler Sumbar selama 24 jam terakhir tayang di TribunPadang.com.
Ada berita tentang MTI Canduang diseruduk, penemuan kerangka di 50 Kota, dan penangguhan formasi CPNS.
Simak berita selengkapnya:
1. BREAKING NEWS: Puluhan Orang Seruduk MTI Canduang Agam, Sampaikan Boikot dan Mosi Tidak Percaya
Masyarakat dari perwakilan Nagari Canduang Koto Laweh menggelar aksi damai di depan Madrasah Tarbiyah Islamiyah (MTI) Canduang, Agam, Sumatera Barat (Sumbar), Senin (5/8/2024).
Pantauan tribunpadang.com di lapangan, tampak puluhan orang sudah memenuhi kawasan MTI Canduang Agam sejak pukul 16.30 WIB.
Perwakilan masyarakat Nagari Canduang Koto Laweh, Budi Anda mengatakan, aksi damai tersebut dilakukan sebagai bentuk protes kepada pihak Yayasan Syekh Sulaiman Arrasuli yang tidak juga menemui warga.
"Pada hari ini, kita menyatakan sikap sebagai masyarakat Nagari Canduang Koto Laweh terhadap apa yang terjadi di MTI Canduang," katanya.
"Dengan ini kita juga menyatakan memboikot dan menyatakan mosi tidak percaya kepada pihak Yayasan Syekh Sulaiman Arrasuli dan pihak MTI Canduang," sambungnya.
Baca juga: Dinilai Tak Ada Itikad Baik, Masyarakat Boikot dan Minta Ketua Yayasan MTI Canduang Agam Mundur
Selain itu tampak juga masyarakat membawa spanduk yang bertuliskan "Pemuda & Masyarakat Nagari Canduang Koto Laweh Memboikot dan Menyatakan Mosi Tidak Percaya Terhadap Yayasan Syech Sulaiman Arrassuli Sampai Dengan Terjadinya Penyelesaian Masalah Yang Terjadi Di MTI Canduang".
Perlu diketahui, sebelumnya warga Canduang digemparkan dengan kasus guru yang melecehkan puluhan santrinya di MTI Canduang.
Kasus ini terungkap pada akhir Juli 2024 dan kedua guru itu ditangakp polisi pada Minggu (21/7/2024) di lingkungan pesantren. Pelaku berinisial RA (29) dan AA (23).
Mereka diduga mencabuli puluhan satrinya sejak 2022. Awal mula penangkapan, RA diduga mencabuli 30 santri dan AA 10 santri.
Modusnya, kedua pelaku meminta pijit kepada santrinya dan saat momen itulah guru ini melancarkan aksinya. Santri yang menolak diancam akan tinggal kelas.
Baca juga: BREAKING NEWS: Puluhan Orang Seruduk MTI Canduang Agam, Sampaikan Boikot dan Mosi Tidak Percaya
2. Penemuan Kerangka Pria Tua di Lima Puluh Kota, Keluarga Sudah Mencari Sejak Sebelum Ramadan
Misteri hilangnya M. Mukhtar alias Kutea (85) sejak sebelum bulan Ramadan akhirnya terungkap kerangkanya ditemukan di sebuah pondok sawah.
Warga Jorong Sialang, Nagari Sungai Rimbang, Kecamatan Suliki, Kabupaten Lima Puluh Kota dikejutkan dengan penemuan kerangka manusia di sebuah pondok sawah, Minggu (4/8/2024).
Penemuan ini mengakhiri pencarian keluarga Kutea yang berlangsung selama berbulan-bulan sekitar Maret 2024.
Penemuan kerangka manusia ini pertama kali dilaporkan oleh Yandri (33), yang sedang mencari telur semut untuk makanan burung.
Baca juga: Penemuan Kerangka Pria Tua di Lima Puluh Kota, Keluarga Sudah Mencari Sejak Sebelum Ramadan
Kasi Humas Polres Limapuluh Kota, AKP Aurman menjelaskan pada saat yang sama turun hujan, kemudian saksi (Yandri) memutuskan untuk berteduh di pondok sawah tinggal milik Nora.
"Sesampainya di pondok, saksi melihat tengkorak kepala, tulang punggung, beberapa bagian kerangka manusia dalam posisi terlentang, bagian kerangka anggota badan yang ditemukan berupa tengkorak kepala, tulang punggung, beberapa tulang kerangka badan, celana panjang warna hitam, baju warna Putiah dan sendal milik korban," jelasnya, Senin (5/8/2024).
Melihat kerangka tersebut, saksi segera memberitahukan temannya yang berada di pondok yang tidak jauh dari TKP. Kemudian kedua saksi kembali melihat kerangka mayat ke TKP.
"Setelah melihat kerangka tersebut, kedua saksi memberitahukan kejadian tersebut kepada Kepala Jorong Sialang kemudian memberitahukan Bhabinkamtibmas Nagari Sungai Rimbang dan pihak Kepolisian terkait penemuan kerangka manusia tersebut," katanya.
Selanjutnya, sekira pukul 17.40 WIB keluarga korban datang ke TKP setelah melihat salah satu postingan di akun Facebook saksi.
"Berdasarkan keterangan awal dari keluarga korban, diduga korban bernama M. Mukhtar alias Kutea (85) warga Jr. Koto Kociak, Nagari Tujuah Koto Talago, Kecamatan Guguak. Korban memiliki keterbelakangan mental dari lahir," terangnya.
Selain itu, keterangan yang diperoleh dari pihak keluarga sebagai berikut korban pergi dari kediamannya 1 hari sebelum bulan Ramadan tahun 2024.
Kemudian pihak keluarga berusaha mencari korban dengan upaya menyebarkan foto melalui media sosial, selebaran dan menelusuri jalan-jalan di kecamatan Suliki dan beberapa upaya lainnya.
Keluarga korban mencari ke daerah Sungai Rimbang karena ada masyarakat yang melihat korban di Sekitar Jorong Sialang Nagari Sungai Rimbang.
Korban terakhir kali menggunakan baju warna putih, celana training panjang warna hitam serta membawa kantong plastik bewarna biru.
"Korban memiliki keterbelakangan mental sejak lahir. Korban sudah beberapa kali pergi dari rumah dan pihak keluarga berhasil membawa korban pulang. Korban memiliki kebiasaan tidur di pondok yang berada di belakang warung milik keluarga korban," jelasnya.
Setelah dilakukan pulbaket terhadap pihak keluarga, selanjutnya pihak keluarga menyakini bahwa yang meninggal merupakan mamak atau anggota keluarganya yang bernama M. Muhktar berdasarkan ciri-ciri yang ditemukan di TKP.
"Selanjutnya dibuatkan surat pernyataan untuk tidak dilakukan otopsi dan tidak menuntut di kemudian hari dari pihak keluarga," pungkasnya.
Baca juga: Tata Cara Gabung Job Fair Hybrid Kabupaten Sijunjung 2024, Siapkan Syarat Berikut
3. Pemkab Sijunjung Sumbar Bakal Tangguhkan Formasi CPNS Teknisi Bidang Pendidikan 2024
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sijunjung, Sumatera Barat (Sumbar) bakal menangguhkan formasi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) bidang teknisi pendidikan tahun 2024.
Diketahui, daerah ini mendapatkan kuota 2.797 formasi pada penerimaan CASN 2024.
Formasi tersebut terbagi dalam dua kelompok, yakni 1.666 formasi CPNS dan 1.131 PPPK.
Rinciannya, untuk formasi CPNS antara lain CPNS tenaga kesehatan 500 formasi dan CPNS tenaga teknis 1.166.
Hal itu disampaikan oleh Kepala BKPSDM Kabupaten Sijunjung, Riki Maineldi, saat rapat pembahasan formasi CPNS 2024 di lingkup Pemkab Sijunjung di Ruang Pertemuan BKPSDM, Senin (5/8/2024).
Dikatakannya, penangguhan ini diakibatkan oleh salah satu syarat yang terdapat pada Keputusan Menpan RB Nomor 173 tahun 2024.
“Pendaftaran CPNS teknis bidang pendidikan berdasarkan keputusan Menpan RB harus pendaftarnya S1 atau D4 Komputer,” katanya.
Sedangkan para pendaftar CPNS bidang teknis pendidikan di Kabupaten Sijunjung hanya beberapa saja yang memenuhi sarat itu.
Lanjutnya, hal ini harus dipertimbangkan lebih lanjut dan dipikirkan secara matang sebab menyangkut nasib honorer yang mengabdi puluhan tahun.
Sementara itu Kadis Pendidikan Kabupaten Sijunjung, Puji Basuki juga meminta formasi ini juga ditangguhkan.
Kabupaten Sijunjung untuk honorer teknisi bidang pendidikan berjumlah 610 orang, hanya kisaran 30 orang yang memenuhi syarat S1 Komputer.
Dari proses awal untuk tenaga teknis ada tiga jenis jabatan yang diusulkan, yakni operator layanan operasional, administrasi perkantoran SLTA dan terkait pengelola keuangan.
“Jika kita lihat peluang yang terbuka untuk CPNS 2024 dengan sarat S1 bagi pendaftar bidang teknis pendidikan sangat kecil bagi honorer kita untuk lulus,” terangnya. (*)