TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Pemerintah Kota Padang terus melestarikan tradisi budaya Minangkabau, yakni Makan Bajamba.
Makan Bajamba berasal dari bahasa Minangkabau dari Ba dan Jamba. Kata Ba merupakan imbuhan yang bermakna bersama.
Sementara Jamba bermakna makanan. Dengan begitu Makan Bajamba memiliki arti makan di satu wadah secara bersama-sama.
Tradisi makan bajamba ini ditampilkan di Gedung Bagindo Aziz Chan, Kota Padang dalam rangka Festival Sitti Nurbaya, Sabtu (3/8/2024).
Pada peserta Makan Bajamba merupakan perwakilan dari sebelas kecamatan di Kota Padang.
Baca juga: Lestarikan Cerita Rakyat Sitti Nurbaya, Pemko Padang Hadirkan Festival Siti Nurbaya
Para ibu-ibu tampak mengenakan pakaian khas Minang, pakaian kurung dan tampak telaten menata berbagai jenis lauk pauk makanan khas Minangkabau.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Padang Yudi Indra Sani mengatakan, masing-masing kecamatan membawa lima jamba.
Salah satu jamba yang disediakan akan diperuntungkan untuk wisatawan mancanegara yang tengah berkunjung ke Kota Padang.
"Kita undang wisatawan mancanegara, kerjasama dengan hotel-hotel. Tadi sudah ada dari Prancis, Cina, Jerman, Vietnam," kata Yudi.
Yudi mengatakan, pengenalan tradisi ke wisatawan nusantara dan mancanegara ini bagian agar memberikan pelayanan yang ramah kepada wisatawan.
Baca juga: Pemko Padang Keluarkan Surat Edaran Imbau Masyarakat Kibarkan Bendera Merah Putih Sebulan
Makan bajamba diawali dengan pidato pasambahan.
Tampak diikuti wisatawan mancanegara, Pj Sekda Padang Yosefriawan, Kadis Pariwisata dan jajaran Pemko Padang lainnya.
Pj Sekda Padang Makan Bajamba adalah tradisi dapat berkesan menjadi daya tarik untuk wisatawan kembali datang dan berwisata ke Kota Padang tercinta ini.
"Tradisi ini digelar agar wisatawan yang berkunjung ke Padang berkesan untuk datang kembali," katanya. (*)