TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Sebuah gudang springbed dan barang-barang perabot di Kelurahan Batang Kabung Ganting, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumbar, ludes dilalap api pada Selasa (16/7/2024).

Diduga api penyebab kebakaran berasal dari bagian belakang bangunan dan membesar dengan cepat akibat angin kencang.

Beruntung tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam kejadian kebakaran ini. Namun, untuk penyebab kebakaran masih belum diketahui.

Security Gudang, Angga, menyebutkan bahwa dirinya mendapatkan informasi adanya kebakaran di tempat kerjanya dan mendatangi lokasi kejadian. Hal itu dikarenakan dirinya bertugas menjaga keamanan pada malam hari.

"Untuk yang terbakar adalah bagian gudang yang berada di belakang bangunan," ujar Angga.

Baca juga: Gudang Springbed Terbakar di Padang, Asap Tebal Muncul Akibat Banyak Barang Mudah Terbakar

Ia menyebutkan, bangunan ini merupakan gudang springbed, meja, kursi, dan barang-barang perabotan lainnya.

Angga menjelaskan, tidak ada barang-barang yang bisa diselamatkan dalam peristiwa kebakaran gudang springbed ini.

"Semua habis terbakar dan tidak ada yang dapat diselamatkan," pungkasnya.

Angin Kencang Persulit Pemadaman

Petugas Pemadam Kebakaran Kota Padang mengalami kesulitan dalam memadam api yang menghanguskan sebuah gudang springbed di Kelurahan Batang Kabung Ganting, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang.

Pantauan TribunPadang.com terlihat petugas pemadam kebakaran masih berjibaku melakukan pemadaman dikarenakan angin yang cukup kencang membuat api sulit untuk dipadamkan.

Kepala Bidang Operasi (Kabid Ops) dan Sarana Prasarana (Sarpras) Dinas Damkar Kota Padang, Rinaldi, mengatakan semua armada dikerahkan ke lokasi kejadian kebakaran.

Baca juga: BREAKING NEWS: Gudang Springbed Terbakar di Padang, Petugas Damkar Kerahkan Seluruh Armada

"Untuk proses pemadaman sudah berlangsung selama satu jam, tetapi proses pemadaman masih berlangsung," ujar Rinaldi.

Ia menyebutkan, proses pemadaman masih berlangsung dikarenakan angin bertiup kencang membuat api kembali membesar.

"Karena setelah kita padamkan, api kembali hidup akibat angin berhembus kencang," ujarnya.