Dalam perjalanannya, Ade mengaku mempunyai rasa haru pasca menyelesaikan pembuatan fisik Tabuik.
Rasa haru ini sampai mengundang tangis, melihat hasil kerja kerasnya bisa dinikmati oleh banyak orang.
Baca juga: Uniknya Buraq dan Gomaik pada Tabuik Piaman: Warna dan Bentuk Berbeda Setiap Tahun
"Suatu waktu sampai menangis, melihat fisik Tabuik itu, bisa membuat senang hati banyak orang," ujarnya.
Kendati demikian ia juga pernah merasakan iba saat, fisik Tabuik yang susah payah ia buat, dibuang ke laut.
"Tapi memang itu gunanya, jadi saya memahami saja," ujarnya sambil tertawa lepas.
Sebagai pembuat Tabuik, ia sangat bangga bisa dipercaya untuk membuat ikon utama Kota Pariaman tersebut setiap tahunnya.
_____
Baca berita terbaru di Saluran TribunPadang.com dan Google News