TRIBUNPADANG.COM, AGAM - Pemerintah Kabupaten Agam targetkan semua pengungsi korban banjir lahar dingin bisa di relokasi jelang habis masa tanggap darurat bencana pada tanggal 25 Mei 2024 nanti.
Sekretaris Daerah Kabupaten Agam, Edi Busti mengatakan hal tersebut diharapkan setelah dilakukan rapat dan pertimbangan terhadap beberapa hal.
"Kita berharapnya nanti bisa zero pengungsi pada saat akhir masa tanggap darurat. Ada beberapa hal yang jadi pertimbangan. Ini juga dalam rangka menghindari beberapa hal juga, lama-lama di pengungsian tentu tidak akan enak," ungkapnya, Selasa (21/5/2024).
Ia juga menyebutkan sebelumnya beberapa pengungsi telah melakukan pengungsian mandiri ke rumah saudara mereka yang berada di lokasi yang aman.
"Sebagain pengungsi telah melakukan pengungsian mandiri ke rumah keluarga mereka yang lebih aman. Untuk masyarakat yang melakukan pengungsian mandiri tetap kita biayai, logistik tetap kita sediakan," katanya.
Baca juga: Presiden Jokowi Minta Pembangunan Jalan dan Jembatan Dikebut di Area Terdampak Banjir Bandang Sumbar
Menurut Edi, saat ini total pengungsi yang berada di posko sekitar 80 jiwa, dari sebelumnya sekitar 100 jiwa lebih.
Selain itu, menurut Edi proses pencarian korban yang dilaporkan hilang dan masih belum ditemukan masih terus dilaksanakan.
"Pencarian korban masih terus kita laksanakan. Kita akan terus lakukan pencarian hingga akhir masa tanggap darurat atau hingga keluarga mengikhlaskan kondisi ini," katanya.
Korban terakhir yang masih belum ditemukan tersebut bernama Sahar, Laki-laki usia 60 tahun. Ia merupakan warga Nagari Sungai Pua Kecamatan Sungai Pua.
Sampai saat ini, jumlah korban banjir bandang dan aliran lahar dingin di Kabupaten Agam berjumlah 22 orang.(*)