Oleh Diva Bunga Fathina, Siswi Kelas VIII SMP IT Cahaya Makkah Pasaman Barat.
Saat bulan Ramadan tiba, ada kegiatan rutin yang umumnya dilaksanakan di sekolah-sekolah, termasuk di SMP IT Cahaya Makkah Pasaman Barat. Dimana sebagai salah satu sekolah berbasis pesantren, juga ikut menyukseskan program-program dari Dinas Pendidikan, salah satunya adalah Pesantren Ramadan.
Dimana kegiatan itu sebelumnya telah dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan Pasaman Barat, Agusli pada 18 Maret 2024 lalu di Mesjid Agung Pasaman Barat dan SMP IT Cahaya Makkah turut hadir pada kesempatan itu.
Selain SMP IT Cahaya Makkah, ada beberapa sekolah yang juga ikut hadir seperti SD N 09 Pasaman, SD IT Cahaya Makkah, dan SMP N 1 Pasaman.
Karena sekolah kami ini berbasis pesantren, maka kegiatan ini sudah diterapkan setiap harinya dan diperkuatkan lagi dengan kegiatan pesantren Ramadan ini.
Momentum tersebut harus dimanfaatkan untuk meningkatkan iman dan takwa kepada Allah SWT.
Kegiatan pesantren Ramadan di sekolahku dilakukan di masjid dan kelas yang terpisah antara siswa laki-laki dan perempuan. Mulai dari pagi yaitu setelah sahur, tilawah, salat subuh berjamaah, dan dilanjutkan dengan tilawah one day one juz.
Selain itu, juga melakukan salat syuruk dan salat Dhuha terpadu. Lalu pukul 07.30 WIB bersiap-siap mengikuti apel pagi dan berkumpul di masjid melingkar dengan kelompok yang sudah dibagi untuk melakukan pembelajaran tahsin Quran untuk memperbaiki bacaan Al Quran dengan baik dan benar, serta tahfizh Quran (menyetor hafalan).
Dilanjutkan dengan masuk kelas dan melakukan proses pembelajaran seperti biasanya, kemudian kegiatan di masjid yaitu mendengarkan materi dari ustad/ustazah baik dari dalam sekolah maupun ustad undangan dari luar sekolah.
Walaupun padatnya agenda pesantren Ramadan di sekolahku, tak mengurangi rasa semangatku untuk terus belajar. Suasana gerakan sekolah menyenangkan tersirat dalam acara pesantren Ramadan ini.
Beberapa materi yang kami terima selama pesantren Ramadan ini, yaitu mengenal Allah, berbakti kepada kedua orang tua, kisah-kisah tokoh sahabat nabi Muhammad SAW, salat khusyuk, bahaya rokok, pendidikan anti korupsi, adab menuntut ilmu, perjuangan Muhammad Hatta, dan urgensi membela Palestina.
Di sini kami berlomba-lomba untuk mengumpulkan infak terbaik, sehingga terkumpullah sebanyak kurang lebih dua juta rupiah secara spontan seluruh warga sekolah ikut merasa simpati dan empati kepada duka yang melanda rakyat Palestina.
Itulah materi-materi yang sangat seru kami ikuti, karena selain mendengarkan materi, ustad/ustazah kami menampilkan sebuah video yang membuat siswa/siswi semangat, dengan berbagai macam perasaan senang, terharu, bahkan menangis.
Paling antusias lagi dengan adanya ice breaking dan game menarik yang diberikan ke kami. Selain materi yang diberikan secara klasikal, kelompok kecil dengan pendamping masing-masing dituntut untuk kompak dan tertib dalam mengerjakan setiap kegiatan dan instruksi dari ustad/ustazah.