"Karena di kampus lah mungkin cara yang lebih terbuka, kritis untuk menggalinya, ketimbang di luar seperti pengerahan massa, kan euforianya saja," tambah dia.
Di kampus, menurut Henmaidi, adalah kesempatan bagi intelektual menguji isi kepala dari calon-calon pemimpin masa depan Indonesia.
"Bagi kita membawa semua capres ke kampus itu pada dasarnya ingin seluruh calon itu dapat kesempatan untuk kita gali di sini, pokok-pokok pikirannya, dan itu sepanjang diizinkan berdasarkan peraturan yang ada," pungkas Henmaidi.(*)