Kabut Asap di Sumbar

Tak Ada Hot Spot di Sumbar, Kadishut Sebut Kabut Asap Tebal Kiriman dari Jambi dan Sumsel

Penulis: Rima Kurniati
Editor: Rahmadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Dinas Kehutanan Sumbar Yozarwardi di Padang, Minggu (1/9/2023). Dia menyebut hasil pemantauan dinas kehutanan pada Minggu (1/9/2023) pagi dalam jangka 24 jam terakhir ada satu titik api di Pasaman Barat.

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Kepala Dinas Kehutanan Sumatera Barat (Sumbar) Yozarwardi menyebut hasil pemantauan Dinas Kehutanan (Dishut) menyebut tidak ada ditemukan titik panas di Sumbar.

Dishut menemukan satu titik api di Kabupaten Pasaman Barat, dalam waktu 24 jam terakhir pada Minggu (1/9/2023) pagi.

Namun kondisi saat ini titik api tersebut terpantau sudah padam.

Menurutnya, kabut asap di Sumbar merupakan asap kiriman terutama dari Sumatera Selatan dan Provinsi Jambi. 

Asap kiriman ini dipengaruhi oleh angin yang bertiup dari tenggara ke barat laut dan berdampak pada Sumbar.

"Titik api di Sumbar, hasil pemantauan tadi pagi yang setiap dalam jangka waktu 12 jam, hari ini sudah nol. Jika dalam 24 jam ada satu titik hotspot panas di Pasaman Barat, tapi pagi kita cek sudah tidak ada lagi," Kata Yozarwardi, Minggu (1/10/2023).

Baca juga: Wako Hendri Septa Sebut Kabut Asap di Padang Belum Ganggu Proses Belajar Mengajar

Menurutnya, kebakaran lahan ataupun hutan di Sumbar juga tidak sering terjadi kebakaran.  

Lanjutnya, kalaupun ada kebakaran, pemerintah juga masih bisa mengatasinya. Selain itu, masyarakat Sumbar lebih arif terhadap lingkungan.

Ia menambahkan meskipun dapat asap kiriman dari provinsi tetangga yakni Jambi dan Sumsel, Pemerintah Provinsi Sumbar tidak akan menyampaikan protes melainkan mendukung dan mendoakan

Menurutnya, pemerintah provinsi tersebut sudah berusaha memadamkan api, namun terkendala karena cakupan kebakarannya yang luas.

"Kita bukan protes, kita suport teman-teman di Jambi, Sumatera Selatan untuk memadamkan api, mereka sudah berusaha maksimal, namun karena cakupannya yang luas," katanya.

Baca juga: Kabut Asap Mengandung Partikel Tak Sehat, Dinkes Padang: Pakai Masker dan Jaga Daya Tahan Tubuh

Respons Gubernur Sumbar

Kabut asap tampak semakin tebal dan menyelimuti kabupaten kota di Sumatera Barat (Sumbar), Minggu (1/10/2023)

Merespon hal tersebut, Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi mengaku belum mendapatkan laporan secara terperinci terkait sumber kabut asap.

Meskipun begitu, ia memperkirakan kabut asap ini merupakan limbahan dari daerah tetangga.

Sebab meskipun saat ini El Nino, hujan masih tetap terjadi di Sumbar

"Walaupun El Nino tetapi tidak ada titik panas atau api," kata Mahyeldi, Minggu (1/10/2023)

Mahyeldi mengimbau kepada warga untuk hati-hati dan waspada, dalam menyikapi el nino kali ini.

Selain itu, ia juga meminta dinas terkait perlu segera memantau titik api yang ada di Sumbar, maupun titik panas di luar Sumbar.

"Sehingga itu bisa dikaji kebijakan dan lainnya," kata Mahyeldi.

Kabut asap menyelimuti Kota Padang, Sumbar, Minggu (1/10/2023). (TRIBUNPADANG.COM/REZI AZWAR)

Kabut Asap saat Car Free Day

Kabut asap tampak menyelimuti Kota Padang sejak beberapa hari belakangan termasuk hari ini, Minggu (1/10/2023).

Pantauan TribunPadang.com, kabut asap juga terlihat di area Car Free Day sepanjang Jalan Sudirman hingga depan Telkom Padang.

Meskipun diselimuti kabut asap, aktivitas olahraga masyarakat di lokasi CFD dan kawasan Gor Haji Agus Salim Padang masih tampak seperti biasanya.

Sebagian masyarakat tampak senam, jalan santai, bersepeda maupun olahraga lainnya tanpa menggunakan masker.

Baca juga: Kabut Asap Mengandung Partikel Tak Sehat, Dinkes Padang: Pakai Masker dan Jaga Daya Tahan Tubuh

Seorang pengunjung CFD, Dela Rahmayani (20) menyebut kabut asap sudah tampak sejak ia tiba di lokasi sekitar pukul 07.00 WIB pagi.

"Merusak pemandangan, langit yang biasa cerah, kini tertutup," ujar Dela saat diwawancarai, Minggu pagi.

Meski berkabut, Dela mengatakan dirinya belum menggunakan masker. Menurutnya, kabut asap di Padang belum terlalu parah.

"Kurang tahu juga penyebab kabut asapnya, minta diselesaikan saja," katanya.

Baca juga: Kabut Asap Kembali Landa Kota Padang, Jarak Pandang Menurun 3 Hari Terakhir

Pengunjung CFD lainnya, Rohid (16) mengaku kabut asap membuatnya demam. Sudah tiga hari belakang ia mengalami batuk pilek.

"Pengaruh, sekarang saja batuk, pilek," ujarnya.

Ia juga berharap persoalan kabut asap bisa segera diatasi pemerintah.

Sementara itu, berdasarkan Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) melalui Peralatan Air Quality Monitoring System (AQMS) pada pagi ini pukul 05.00 WIB, SPU bernilai 86 atau Kategori Sedang untuk parameter debu ukuran 2,5 mikrometer.

Nilai ISPU ini naik 30 angka sejak 11 hari yang lalu dimana saat itu status ISPU masih berkategori baik. (*)

 

Berita Terkini