TRIBUNPADANG.COM, PARIAMAN - Kondisi pelaku batik sampan yang terus berkurang di Dusun Sampan Punggung Ladiang, Pariaman Selatan Kota Pariaman, perlu sentuhan pemerintah untuk mempertahankannya.
Hal ini disampaikan pengamat batik Nurcholis, mengingat batik sampan di Dusun Sampan memiliki sejarah yang panjang di dunia batik Sumatera Barat.
Hanya saja persoalan batik tidak soal nilai sejarah saja, pelaku batik juga memikirkan nilai ekonomi dalam berkarya.
"Saya melihat penurunan pelaku batik di Dusun Sampan itu dampak dari nilai ekonominya tidak berjalan," terangnya, Minggu (28/5/2023).
Baginya kalau nilai ekonomi pelaku batik terjamin, pasti kondisi batik sampan di Dusun Sampan bisa berkembang.
Kondisi saat ini para pembatik merasa jenuh karena karyanya tidak kunjung menghasilkan uang.
Baca juga: Berawal di Zaman Orde Lama, Batik Sampan Pariaman Sempat Jadi Tempat Produksi Terbesar di Sumbar
Di tengah kondisi serupa ini Nurcholish menilai perlunya peran pemerintah daerah untuk membuat batik sampan di Dusun Sampan kembali menggeliat.
Menurutnya pemerintah memiliki peranan besar, dengan menciptakan pasar hasil produksi para pembatik.
Pasar itu bisa diciptakan karena pemerintah punya anggaran besar untuk mengakomodir hasil produk para pembatik.
"Jadi pemerintah, saya rasa bisa membuat kebijakan untuk para ASN menggunakan produk batik tersebut," jelasnya.
Baca juga: Senja Kala Batik Sampan di Dusun Sampan Pariaman
Dalam penerapannya pemerintah bisa mewajibkan ASN untuk menggunakan produk batik sampan dengan membeli langsung ke pelaku batik.
Kebijakan serupa itu kata Nurcholis sudah banyak diterapkan di pemerintahan daerah lain, sehingga bisa dicontoh untuk Pemerintah Kota Pariaman.
Melalui cara itu pelaku batik sampan di Dusun Sampan, bisa antusias kembali untuk berkecimpung dan meningkatkan kualitas produknya.
Upaya dari pemerintah dalam mengakomodir hasil produksi batik tersebut, tentunya akan menciptakan lapangan kerja baru dan menghidupkan ekonomi masyarakat.
Selain upaya pemerintah, pelaku batik di Dusun Sampan juga bisa terus mengembangkan batik sampan dengan menjual produk bersama nilai sejarahnya.