PT Semen Padang

BPKP Perwakilan Sumbar Lakukan, Penilaian ICORPAX Semen Padang Tahun Buku 2022

Penulis: rilis biz
Editor: Emil Mahmud
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Keuangan & Umum PT Semen Padang, Oktoweri, menyampaikan sambutan saat kickoff meeting penilaian ICORPAX Semen Padang tahun buku 2022 oleh BPKP Perwakilan Sumbar di Ruang Rapat Lantai III Kantor Pusat PT Semen Padang, Rabu (3/5/2023).

Kemudian dari sisi legal, kepatuhan dan froud, PT Semen Padang sudah mengadopsi ISO 37001.

"Untuk itu, kepada tim dari BPKP Perwakilan Sumbar, silahkan memotret bagaimana akuntabilitas korporasi terhadap dukungan pembangunan maupun keuangan, termasuk efektivitas sistem tata kelola korporasi dan juga efektivitas pengendalian froud yang dilakukan di Semen Padang," ujar Oktoweri.

Sementara itu, Koordinator Pengawasan Bidang Akuntan Negara BPKP Perwakilan Sumbar, Heru Setiawan, menyampaikan ICORPAX ini dilakukan dalam rangka menilai akuntabilitas dari BUMN, termasuk anak perusahaan BUMN yang tujuannya untuk melihat peran dari sisi pembangunan maupun keuangannya terhadap pemerintah Indonesia.

Karena, BUMN adalah bagian dari kekayaan atau aset negara yang dipisahkan.

"Jadi untuk melihat akuntabilitasnya, kami nanti fokus pada kinerja terhadap keuangan dan pembangunan, termasuk bagaimana Good Corporate Governance atau GCG-nya. Karena, ranah kami disitu.

Hasil penilaian ICORPAX ini nanti akan diberikan dalam bentuk skor.

Dan, pada akhirnya hasil ini menjadi bagian dari laporan Presiden pada triwulan II," katanya.

Dalam penilaian ICORPAX, sebut Heru Setiawan, ada lima dimensi penilaian yang masing-masing dimensi tersebut, terdapat beberapa indikator.

Dimensi pertama, yaitu akuntabilitas korporasi pada pembangunan dengan indikatornya, yaitu tingkat kinerja korporasi dan tingkat dukungan korporasi pada agenda pembangunan.

Dimensi kedua, akuntabilitas korporasi pada keuangan negara dengan indikatornya adalah tingkat kesehatan keuangan korporasi dan tingkat dukungan korporasi pada keuangan negara (dividen, pajak). "Untuk dimensi pertama dan dimensi kedua ini, bobot nilainya masing-masing 20 persen," ujarnya.

Kemudian dimensi ketiga, katanya melanjutkan, adalah kepatuhan dan efektivitas operasional.

Pada dimensi ini, ada 30 bobot penilaian dengan lima indikatornya, yaitu tingkat kepatuhan korporasi, tingkat efektivitas pelaksanaan TJSL, tingkat kepuasan, tingkat efektivitas proses bisnis dan tingkat efektivitas pengelolaan aset.

Selanjutnya dimensi yang keempat, efektivitas sistem tata kelola korporasi dengan bobot penilaian 20 persen.

Untuk indikatornya, yaitu tingkat efektivitas tata kelola (GCG), tingkat efektivoitas manajemen risiko, tingkat kapabilitas satuan pengawas internal dan tingkat efektivitas sistem pengendalian internal.

Terakhir dimensi kelima, adalah efektivitas pengendalian fraud dengan bobot penilaiannya 10 persen. Indikatornya terdiri dari anti-fraud policy, froud risk assesment, foud detektion, prevention and correction, dan tingkat kejadian fraud.

"Penilaian ICORPAX dio Semen Padang ini akan berlangsung selama 15 hari kerja," pungkas Heru Setiawan.(rls)

Berita Terkini