TRIBUNPADANG.COM, PADANG-Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat (Sumbar) Sugeng Arianto memperkirakan inflasi year on year (yny) Sumbar bisa ditekan menjadi 5 persen pada September 2023.
Menurutnya, inflasi biasanya terjadi pada waktu-waktu tertentu seperti hari raya keagamaan dan masa anak-anak masuk sekolah.
Pada saat-saat tersebut, Sumbar terbukti bisa menekan inflasi bahkan deflasi dalam dua bulan terakhir, Maret dan April 2023.
"Jika pada masa-masa itu, harga bisa dikendalikan dan tidak ada kebijakan yang tiba-tiba seperti BBM naik, saya kira inflasi Sumbar bisa ditekan," ujar Sugeng, Selasa (2/5/2023)
Sugeng Arianto mengatakan jika pemerintah bisa terus menekan harga komoditas, bahkan pada September inflasi bisa dibawah angka 5 persen.
Baca juga: Sumbar Deflasi Dua Bulan Terakhir, BPS: Harga Komoditas Sudah Turun
Baca juga: Wali kota Rida Ananda Serahkan, Cadangan Beras di Kelurahan Sapaku untuk Lawan Inflasi
Untuk itu, Ia merekomendasikan agar pemerintah tetap menjaga kestabilan harga di pasaran dengan memastikan pasokan.
"Selain itu, antisipasi anomali cuaca dan becana-bencana lokal, kemudian distribusi dijaga, karena berpengaruh pada harga," katanya.
Sugeng mengatakan, selain harga komodintas barang, pendorong inflasi yny di Sumbar ialah komoditas transportasi sebesar 14,50 persen.
"Karena kita tidak punya peluang untuk mementukan kebijakan, malah lebih ke pemerintah pusat, seperti harga tiket pesawat maupun angkutan darat," ujarnya. (*)