Orang Hanyut di Lima Puluh Kota

Pakai Alat Aqua Eye, Tim SAR Temukan Jenazah Kakek Hanyut di Lima Puluh Kota Sejauh 5 Km

Penulis: Rezi Azwar
Editor: Rahmadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Proses evakuasi kakek hanyut yang ditemukan meninggal setelah pencarian hari ke empat di Kabupaten Limapuluh, Sumatera Barat, Selasa (2/5/2023).

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Kakek hanyut yang hilang selama empat hari berhasil ditemukan sejauh 5 kilometer dari lokasi awal dilaporkan di Kabupaten Limapuluh Kota, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Selasa (2/5/2023).

Korban diketahui bernama Zubir (87) yang dilaporkan hanyut di sungai Jorong Parak Baru Taram, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumbar, pada Sabtu (29/4/2023).

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Padang, Andul Malik, mengatakan bahwa korban sudah berhasil ditemukan dan dilakukan evakausi.

"Korban yang bernama Zubir telah berhasil ditemukan dengan kondisi meninggal dunia sekitar pukul 10.10 WIB," kata Abdul Malik.

Selanjutnya korban dievakuasi bersama-sama dengan dimasukkan ke dalam kantong mayat dan dibawa ke Puskesmas Taram.

Baca juga: Nekat Mandi di Pantai Padahal Sudah Dilarang, 6 Wisatawan Asal Palembang Tenggelam, 2 Masih Dicari

"Korban ini ditemukan pada koordinat 0°15'4.44"S - 100°44'48.85"T, kurang lebih sejauh 5 kilometer dari lokasi awal dilaporkan hanyut," kata Abdul Malik.

Abdul Malik menjelaskan, korban berhasil ditemukan dengan cara menyisiri aliran sungai menggunakan perahu karet dan menggunakan alat Aqua Eye (alat pendeteksi korban di dalam air).

Sarung dan Tongkat Tinggal di Pinggir Sungai

Barang-barang milik kakek yang dilaporkan hanyut ditemukan berada di pinggir aliran sungai dengan kondisi tersusun rapi di Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

Kasi Kesejahteraan Nagari Taram, Elvi Yasni, mengatakan bahwa korban bernama Zubir (87) yang suka jalan-jalan sendiri di kawasan Nagari Taram.

"Iya ada warga kita hanyut. Ada seorang warga bernama Zubir yang suka berjalan-jalan. Padahal usianya sudah 87 tahun. Dia jalan-jalan, dan terlihat oleh masyarakat yang sedang pergi ke sawah," kata Elvi Yasni, Senin (1/5/2023).

Baca juga: Kakek Hanyut di Lima Puluh Kota Belum Ditemukan, Petugas Kesulitan Akibat Debit Air Naik dan Keruh

Ia menjelaskan, bahwa masyarakat yang melihat sempat menanyakan kalau korban hendak mau pergi kemana.

Kata dia, korban menyampaikan kalau mau pergi ke tempat sanak saudaranya di Nagari Mungo, Kecamatan Luak, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumbar.

"Selanjutnya hendak menyeberangi sungai, dan sempat dilarang oleh masyarakat yang sedang pergi ke sawah itu, agar tidak menyeberangi sungai dikarenakan air dalam," kata Elvi Yasni.

Elvi Yasni menyampaikan bahwa korban sempat marah dan hendak memukul masyarakat yang akan pergi ke sawah tersebut. Dikarenakan takut, masyarakat tadi pergi meninggalkan korban.

"Setelah satu jam, dilihat kembali korban sudah tidak ada. Sedangkan barang-barangnya yang terdiri dari kain sarung, peci, dan tongkat tertinggal di pinggir aliran sungai," katanya.

Baca juga: Viral Ibu Lakukan Pengancaman pada Anak, Motif Ingin Perhatian Mantan Suami Akibat Tak Punya Uang

Ia menyebutkan, untuk jejak kaki korban ditemukan mengarah ke dalam aliran sungai, sedangkan orangnya tidak ada ditemukan.

"Sampai saat ini belum ditemukan. Dia memang suka jalan-jalan di Nagari Taram ini," kata Elvi Yasni.

Koordinator Pos SAR Lima Puluh Kota, Robi Saputra, juga membenarkan adanya ditemukan barang-barang milik korban berada di pinggir aliran sungai.

"Iya ada barang-barang korban ditemukan di pinggir aliran sungai. Sampai saat ini, korban masih dalam pencarian," kata Robi Saputra.

Kesulitan saat Pencarian

Tim SAR mengalami kesulitan akibat aliran air sungai yang berwarna keruh dalam pencarian seorang kakek hanyut di Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

Koordinator Pos SAR Lima Puluh Kota, Robi Saputra, mengatakan bahwa pencarian hari ini masuk hari ke-3 terhadap korban yang dilaporkan hanyut.

Ia mengatakan, bahwa pencarian sudah dilakukan sejak pagi hari dengan fokus melakukan penyisiran di aliran sungai.

"Untuk kesulitan kita, yaitu debit air agak naik dan aliran sungai berwarna keruh," kata Robi Saputra, Senin (1/5/2023).

Baca juga: Pagi Ini Jalan Sumbar-Riau dekat Kelok 9 Kembali Normal Pasca Longsor Minggu Sore

Ia menjelaskan, pencarian hari ini masih nihil dan petugas masih berupaya untuk mencari korban di aliran sungai.

Sebelumnya, Robi Saputra mengatakan, bahwa pencarian hari ini menggunakan perahu karet untuk menyusuri aliran sungai.

"Selanjutnya ada yang melakukan pencarian dengan berenang di sepanjang aliran sungai," kata Robi Saputra.

Selain itu, pihaknya menggunakan alat Aqua Eye atau alat yang bisa mendeteksi keberadaan korban di dalam air.

"Untuk kronologisnya, kita mendapatkan informasi kalau korban hendak menyeberang sungai dan sempat dilarang oleh warga karena debit air tinggi," katanya.

Baca juga: Pencarian Hari Ke-3, Kakek Hanyut di Sungai di Lima Puluh Kota Belum Ditemukan

Robi Saputra menyebutkan korban tetap bersikeras untuk menyeberangi aliran air sungai untuk memotong rumput dan akhirnya hanyut.(TribunPadang.com/Rezi Azwar)

Berita Terkini