TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Para sopir angkot rute Pasar Raya-Kampus Unand Limau Manis yang menggelar aksi di Kantor DPRD Padang mengaku tidak menolak kehadiran Trans Padang.
Namun, mereka meminta agar Trans Padang tidak memonopoli penumpang rute Pasar Raya-Kampus Unand Limau Manis.
Ini diungkapkan Koordinator lapangan masa aksi sopir angkot Kosnedi saat aksi di DPRD Padang, Senin (13/3/2023)
Kosnedi mengatakan kehadiran Trans Padang koridor enam ini sangat berimbas pada pendapatan rekan sopir dan pengusaha angkot.
Untuk itu, Ia meminta agar tempat pemberhentian Trans Padang tidak di lokasi strategis.
Baca juga: Temui Perwakilan Sopir Angkot Peserta Demo, Ketua DPRD Padang Janji Carikan Solusi
"Plang pemberhentian di tempat strategis agar dikaji ulang lagi," ujarnya
Ia menambahkan, pemberhentian Trans Padang di tempat strategis berdampak pada sopir angkot tidak mendapatkan penumpang.
"Kalau kami kosong, buat beli bensin susah, kecuali angkot diberi subsidi," ujarnya.
Kosnedi menagaskan bahwa sopir angkot tidak menolak, namun harus ada kesepakatan bersama agar semua pihak tidak dirugikan.
Selain itu, Ia meminta agar tidak ada lagi penambahan Trans Padang.
Baca juga: Breaking News: Sopir Angkot Rute Pasar Raya-Kampus Unand Demo Lagi, Minta Trans Padang Didata Ulang
"Karena dengan sepuluh saja, frekuensi Trans Padang ini bisa cepat sekitar 30 menit dan penumpang itu habis," ungkapnya. (*)