Banjir di Dharmasraya

Ratusan Korban Banjir di Nagari Taratak Tinggi Dharmasraya Butuh Bantuan Pakaian dan Makanan

Penulis: Hafiz Ibnu Marsal
Editor: Rahmadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Banjir melanda kawasan Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, Jumat (10/3/2023).

TRIBUNPADANG.COM, DHARMASRAYA - Ratusan warga terdampak banjir di Nagari Taratak Tinggi, Kecamatan Timpeh, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat (Sumbar), Jumat (10/3/2023).

Wali Nagari Taratak Tinggi Debita Darni Sumarja menyebut, saat ini warganya sangat membutuhkan bantuan pakaian dan makanan.

"Warga saat ini membutuhkan bantuan berupa pakaian dan makanan, karena kebanyakan dapur dan kasurnya terendam air," ungkapnya kepada TribunPadang.com.

Dikatakannya, banjir bermula saat hujan deras dengan intensitas yang cukup lama mengguyur kawasan Kabupaten Dharmasraya pada Kamis (9/3/2023) sekira pukul 22.00 WIB.

"Air banjir mulai memasuki rumah warga saat dini hari, sementara hujan terus berlangsung hingga Jumat (10/3/2023) sekira pukul 06.00 WIB," ujar Debita.

Baca juga: Banjir di Nagari Taratak Tinggi Dharmasraya Sudah Surut, Warga Bersihkan Rumah dari Lumpur

Ia menjelaskan, dari lima jorong yang ada di Nagari Taratak Tinggi, terdapat tiga jorong yang sangat terdampak banjir.

Adapun jorong tersebut di antaranya, Jorong Marga Makmur Tiga terdapat 103 Kepala Keluarga (KK) terdampak.

Kemudian, Jorong Marga Jaya sebanyak 90 KK dan Jorong Gunung Talang sebanyak 70 KK.

"Ketinggian air yang menggenangi pemukiman warga beraneka ragam, mulai dari setinggi dada, setinggi pinggang dan lainnya," tuturnya.

Dikatakannya, memasuki siang hari, sekira pukul 14.00 WIB, banjir yang menggenangi pemukiman warga sudah surut.

Baca juga: Banjir Rendam 50 Rumah di Kamang Baru Sijunjung, BPBD Sebut Warga Sudah Bersih-Bersih

"Siang tadi warga sudah mulai membersihkan rumahnya dari lumpur sisa dari banjir tersebut," ucap Debita.

Kata Debita, tidak ada korban jiwa akibat kejadian tersebut dan kerugian masih dalam perhitungan.

"Selain rumah, sawah warga siap panen juga rusak terendam banjir sekira 150 hektare dan ada juga yang sudah dipanen ikut rusak terendam banjir," jelasnya.

Ia menjelaskan, banjir tersebut merupakan bencana tahunan di daerahnya  jika hujan dengan intensitas tinggi dan durasi lama melanda. 


 

Berita Terkini