Baca tanpa iklan
TRIBUNPADANG.COM, BUKITTINGGI - Sepekan terakhir, fenomena anjing liar yang meresahkan warga meningkat di Kota Bukittinggi.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Bukittinggi, Melwizardi, kepada TribunPadang.com, Selasa (29/11/2022).
“Beberapa hari terakhir memang kerap adanya laporan dan sejumlah kasus warga yang terkena gigitan anjing di Bukittinggi,” kata Melwizardi.
Dirinya mencatat, hingga kini telah ada 5 kasus terkait anjing liar yang meresahkan warga tersebut.
“5 kasus ini, 3 adalah warga asli Bukittinggi, sedangkan 2 lagi di Baso dan Kinali, saat melakukan kunjungan,” terang Melwizardi.
Baca juga: Detik-detik Mencekam, Cerita Bocah Padang Pariaman Baku Hantam Hadapi Serangan Babi Hutan
Baca juga: 4 Hari di Rumah Sakit, Bocah Padang Pariaman yang Diseruduk Babi Hutan Kini Sudah Pulang ke Rumah
Saat ini, kata Melwizardi, seluruh warga yang terdampak gigitan anjing liar tersebut sudah ditangani dan diobati.
Selain itu, kata Melwizardi, pihak rumah sakit dan puskesmas di Kota Bukittinggi, telah berkoordinasi dengan Dinas Pertanian dan Pangan Bukittinggi.
Hal itu, guna melengkapi data dan memberikan keterangan terkait kelanjutan dari fenomena anjing liar yang meresahkan tersebut.
“Saat ini kami tengah berupaya untuk melakukan sosialisasi serta memasang perangkap di beberapa titik kelurahan,” ungkap Melwizardi.
Hal itu, kata Melwizardi, dilakukan untuk mencegah penyebaran dan pengurangan dampak serta bahaya dari anjing liar tersebut.
Melwizardi menyebut, terkait dengan vaksin rabies, Dinas Pertanian dan Pangan Bukittinggi telah melakukannya pada April 2022 lalu.
Sebanyak 3 Kecamatan di Bukittinggi, kata Melwizardi, telah mendapatkan akses untuk vaksin rabies tersebut. (TribunPadang.com/Alif Ilham Fajriadi)