Berita Padang Hari Ini

Sampah Bertebaran di Bibir Pantai Muaro Lasak Kota Padang, Nurul Memilah Botol Bekas untuk Dijual

Penulis: Rezi Azwar
Editor: Emil Mahmud
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang warga bernama Nurul sedang mencari botol di lokasi tumpukan sampah kawasan Pantai Muaro Lasak, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Sumatera Barat, Kamis (22/9/2022). (TRIBUNPADANG.COM/REZI AZWAR)

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Tumpukan sampah bertebaran dan memenuhi kawasan bibir pantai Muaro Lasak, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

Pantauan TribunPadang.com, tumpukan sampah ini muncul setelah Kota Padang diguyur hujan pada Kamis (22/9/2022) sore hari.

Hujan ini terjadi pada Rabu sore hari hingga berlangsung pada malam hari sehingga menyebabkan naiknya debit air sungai.

Pasca hujan ini, terlihat tumpukan sampah sangat banyak di kawasan Pantai Muaro Lasak Kota Padang, Provinsi Sumbar. 

Objek wisata yang banyak dikunjungi masyarakat ini menjadi kotor akibat pasir di bibir pantai ditutupi sampah.

Selain itu, terlihat juga beberapa masyarakat memnfaatkan kondisi ini menjadi peluang untuk mendapatkan pundi-pundi rupiah.

Masyarakat ini datang untuk memilah sampah yang bisa dijual kembali dan dapat mendatangkan uang.

Yusma yang dikenal akrab dengan nama Nurul datang memilah sampah jenis botol yang dapat dijual kembali.

"Sampah ini muncul tadi malam, karena kemarin turun hujan," kata Nurul, saat diwawancara TribunPadang.com.

Sambil memilah botol plastik dan dimasukkan ke dalam karung, Nurul bercerita bahwa ini pekerjaan yang dilakoninya setiap hari.

Seorang warga bernama Nurul sedang mencari botol di lokasi tumpukan sampah kawasan Pantai Muaro Lasak, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Sumatera Barat, Kamis (22/9/2022). (TRIBUNPADANG.COM/REZI AZWAR)

Baca juga: POPULER PADANG: Kawasan Pantai Muaro Lasak Bebas dari Lapak Pedagang, Urgensi Wawako Padang

Setiap hari, dirinya mengumpulkan botol dengan berjakan kaki di Kota Padang.

Jika turun hujan dengan intensitas tinggi, ia memilih mengumpulkan botol yang terbawa dari hulu sungai sampai ke bibir pantai.

Sambil membawa karung kosong, perempuan yang sudah memiliki anak empat ini berhasil membuat dapurnya berasap dan menyediakan makanan untuk anak-anaknya.

"Soalnya saya sudah berpisah dengan suami, sedangkan anak laki-laki saya sudah merantau di Medan," ujarnya.

Ia yang berasal dari Nias datang ke Padang sekitar 15 tahun yang lalu bersama anak dan suaminya.

Kini anaknya sudah sebanyak empat orang, dua laki-laki dan dua lagi perempuan.

"Ini untuk biaya sekolah anak, beli buku anak, dan nantinya akan dijual ke pengepul di kawasan Purus I. Sebanyak 1 kilogram Rp 1 ribu," pungkasnya. (TribunPadang.com/Rezi Azwar)

 

Berita Terkini