Laporan Reporter TribunPadang.com, Muhammad Hafiz Ibnu Marsal
TRIBUNPADANG.COM, SIJUNJUNG- Harga cabai merah di Pasar Inpres Nagari Muaro, Kecamatan Sijunjung, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat (Sumbar), melambung hingga mencapai Rp 65 ribu per kilogram (kg), Selasa (31/5/2022).
"Sudah seminggu harga cabai merah terus mengalami kenaikan, pada hari Minggu (29/5/2022) masih Rp 60 ribu per kg, sekarang sudah Rp 65 ribu per kg," ungkap Ramadhan (38) seorang pedagang kepada TribunPadang.com.
Ia menjelaskan, penyebab tingginya harga cabai merah tersebut merupakan efek dari kurangnya stok cabai di pasaran.
Baca juga: Stok Langka, Harga Cabai dan Bawang Merah di Bukittinggi Meroket
Baca juga: Harga Cabai Merah di Bukittinggi Sudah Rp 65 Ribu per Kg, Pedagang: Sebelumnya Cuma Rp 45 Ribu
"Banyak petani cabai yang gagal panen di sini, karena efek cuaca yang tidak karuan, sehingga tidak banyak yang bisa dijual," ujarnya.
Dikatakannya, selain banyak petani lokal yang gagal panen, pasokan cabai merah dari luar Provinsi Sumbar atau daerah Jawa juga tidak masuk.
"Kalau stok cabai dari Jawa masuk, mungkin bisa membantu menurunkan harga, tetapi saat tidak ada," tutur Ramadhan.
Menurutnya, harga cabai ke depannya akan kembali naik, karena stok yang masih langka.
Sama halnya dengan cabai merah, untuk harga cabai hijau juga mengalami kenaikan yang sebelumnya Rp 30 ribu menjadi Rp 40 ribu per kg dan cabai rawit dari Rp 30 ribu menjadi Rp 47 ribu per kg.
Harga Cabai di Bukittinggi Naik
Tingginya harga cabai merah keriting dan bawang merah di Kota Bukittinggi dipengaruhi stok barang.
Diketahui, harga cabai kini melonjak hingga Rp 65 ribu per kilogram dan bawang merah mencapai Rp50 ribu dengan berat yang sama.
"Cabai merah ini dari Medan dan Jawa tidak masuk, kita hanya pakai cabai lokal, jadi agak mahal," ujar Asniwati, salah seorang pedagang cabai di Pasar Bawah Bukittinggi kepada TribunPadang.com, Selasa (31/5/2022) pagi.
Baca juga: Harga Cabai Merah di Bukittinggi Sudah Rp 65 Ribu per Kg, Pedagang: Sebelumnya Cuma Rp 45 Ribu
Baca juga: Harga Bawang Merah Naik di Pasar Raya Padang, Keuntungan Pedagang Berkurang, Pembeli Jadi Sepi
Menipisnya stok cabai ini, kata perempuan paruh baya itu, sudah terjadi sejak sepekan terakhir.
Menurutnya, tak hanya kelangkaan stok, tingginya permintaan dan penjualan cabai juga menjadi penyebab lain kenaikan salah satu kebutuhan pokok itu.
"Warga kita ini kalau memasak, cabai ini kan salah satu yang harus ada," ucapnya.
Khusus bawah merah, Asniwati melanjutkan, kenaikan sudah terjadi sejak awal Ramadhan lalu dan terus melonjak hingga lebaran tiba.
"Kalau bawang merah, dari lebaran sampai sekarang belum turun, pernah turun sedikit tapi naik lagi," katanya.
Naiknya harga bawang merah ini, Asniwati menuturkan juga terjadi akibat kelangkaan stok. "Stoknya tidak ada," ucapnya.
Dari pantauan TribunPadang.com di Pasar Bawah Bukittinggi, tak banyak pedagang yang menjual bawang merah tersebut.
Sejumlah pedagang banyak menggantinya dengan bawang impor dari Pakistan yang harganya berkali lipat jauh lebih murah dari bawang merah lokal.
"Kalau stok kita hanya ada bawang merah Pakistan, harganya cuma Rp18 ribu sekilo," ujar Firdau, pedagang lainnya di Pasar Bawah. (*)