Martinus Dilantik jadi Pj Bupati Mentawai, FORMMA Harap tak Ada Lagi Izin Perusahaan Kayu dan HPH

Penulis: Wahyu Bahar
Editor: Rizka Desri Yusfita
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pj Bupati Kepulauan Mentawai Martinus Dahlan saat diwawancarai wartawan, Minggu (22/5/2022).

Laporan Reporter TribunPadang.com, Wahyu Bahar

TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Martinus Dahlan resmi dilantik menjadi penjabat (Pj) Bupati Kepulauan Mentawai di Auditorium Gubernuran, Minggu (22/5/2022).

Berkenaan dengan itu, Forum Mahasiswa Mentawai (FORMMA) berharap Pj Bupati Martinus serius menangani isu lingkungan di daerahnya.

Ketua FORMMA, Heronimus Eko Pintalius Zebua meminta agar kedepannya tidak ada lagi izin perusahaan kayu yang dinilai merugikan masyarakat dan merusak lingkungan.

"Harapan kami seperti beberapa bulan yang lalu, seperti advokasi yang telah kami lakukan, jangan sampai ada izin-izin baru yang dapat merusak lingkungan Mentawai," ujar Nimus kepada wartawan usai pelantikan Pj Bupati Mentawai.

Baca juga: Fahmi Idris, Tokoh Minang yang Juga Politikus Senior Partai Golkar Meninggal Dunia

Baca juga: Martinus Dahlan Dilantik Jadi Pj Bupati Kepulauan Mentawai, Gubernur Mahyeldi: Jaga Netralitas ASN

Baca juga: Kemendagri Tunjuk Sekda Mentawai Jadi Penjabat Bupati, Besok Dilantik Gubernur Sumbar

Saat ini isu-isu lingkungan, krisis iklim, kata dia sudah menjadi isu nasional, sehingga harus menjadi perhatian utama bagi Pemerintah Kabupaten Mentawai.

"Pj Bupati kami minta tidak mengeluarkan izin-izin baru, misalnya perusahaan kayu, izin HPH, karena dampaknya ialah adanya kekeringan, banjir dan lainnya," kata dia.

Ketua Forum Mahasiswa Mentawai (FORMMA), Heronimus Eko Pintalius Zebua saat diwawancarai wartawan, Minggu (22/5/2022). (TRIBUNPADANG.COM/WAHYU BAHAR)

Dikatakan Nimus, sebagai orang yang paham topografi Mentawai, Martinus mestinya bisa merealisasikan keinginan masyarakat dan mahasiswa.

Lebih lanjut dikatakannya, aspirasi yang disampaikannya sebagai bentuk kepedulian ia dan mahasiswa asal Mentawai lainnya.

"Kami mahasiswa tentu berfungsi sebagai agen perubahan hingga kontrol sosial, sehingga kami juga turut mengawal pemerintahan," pungkas dia.

Baca juga: Remaja Hilang di Mentawai Ditemukan pada Kedalaman 13 Meter, Awalnya Mandi-Mandi di Dermaga

Baca juga: Kronologi Remaja Hilang di Kepulauan Mentawai, Keluarga hanya Temukan Pakaian Korban saat Mencari

Menjawab aspirasi mahasiswa, Pj Bupati Martinus mengatakan bahwa persepsi antara pemerintah daerah dengan masyarakat dan mahasiswa harus disamakan.

"Dengan maraknya investasi kayu di Mentawai tentu lingkungan harus kita jaga, kita kawal bersama-sama. Yang jelas jangan ada masyarakat yang dirugikan, ada manfaatnya, dan masyarakat diuntungkan," ujar mantan Sekretaris Daerah Kepulauan Mentawai ini.

"Tanpa berjanji-pun kita sudah berjalan untuk menjaga lingkungan, adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya tanggung jawab Pemda, termasuk masyarakat, LSM serta lembaga lain," pungkas Martinus.
(*)

Berita Terkini