Bahkan, ia juga mengungkapkan bahwa hanya membicarakan rencana berlibur dan saling bertukar pendapat akan membawa kesenangan baru.
Jika masih merasa bosan, cobalah untuk melakukan kegiatan lain yang membantu memperbaiki keadaan.
Liburan bersama juga dapat mendekatkan kita dengan pasangan karena telah melakukan sesuatu yang menyenangkan bersama.
Hal ini menurut Kristie membuat produksi endorfin meningkat yang akan membuat merasa lebih baik secara fisik.
2. Mulai dari diri sendiri
Hal pertama yang harus dilakukan saat masalah datang dalam hubungan termasuk rasa bosan adalah mendengarkan kata hati.
Terdengar klise memang, tapi kebosanan bisa jadi pertanda adanya masalah mendasar yang lebih serius.
Jika traveling bersama, merencanakan kencan romantis, dan mencoba segala hal yang menyenangkan tidak bisa mengusir kebosanan, maka inilah saatnya untuk melihat lebih dalam.
Kita harus bertanya kepada diri sendiri apakah masih mencintai pasangan kita dan ingin mempertahankan hubungan ini atau tidak.
Mengontrol tindakan diri sendiri dan menanyakan poada diri sendiri dengan apa yang membuat kita bosan pada pasangan dapat menjadi cara untuk mencari solusinya.
Kebosanan bisa terjadi karena perubahan pikiran kita sendiri, situasi pribadi atau tekanan yang tak bisa diatasi.
Sering kali kita lupa pada kesalahan diri sendiri dan justru menyalahkan pasangan, oleh karena itu kita harus memulai berfokus pada refleksi diri.
Jika kita sudah merefleksikan diri dan mendapati ada yang salah dari diri sendiri, maka sebaiknya kesalahan tersebut agar segera diperbaiki agar tidak menjalar ke hubungan percintaan kita.
Menurut Kristie, kedua pihak bertanggung jawab untuk menjadi diri mereka yang paling sehat demi memiliki hubungan yang sehat.
3. Menyadari kebosanan adalah hal yang wajar