Ramadhan 2022

Deretan Keunikan Masjid Raya Gantiang Padang, Ditopang 25 Tiang hingga Pintu yang Tak Pernah Diganti

Penulis: Panji Rahmat
Editor: afrizal
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Ketua Pengurus Masjid Raya Ganting Almijum (43) mengatakan perpaduan aksitektur ini tidak terlepas dari beragam etnik yang terlibat dalam pengerjaannya.

"Pada bagian atap itu pengerjaannya dilakukan oleh etnis Cina, sehingga terlihat mirip kuil di atapnya," terang Almijum.

Atap masjid bertumpang lima dengan atap lapis pertama hingga keempat berbentuk segi empat.

Sedangkan, atap keempat dan kelima berbentuk segi delapan.

Turut andilnya etnis Cina dalam pembangunan menyusul bantuan yang dipimpin Kapten Lou Chianko (Kapitan Cina ke-10).

Kapten Lou ikut mengarahkan tukang Cina untuk mengerjakan atap segi delapan yang menyerupai  ciri khas atap dari bangunan vihara.

Selain kubah, tukang etnis Cina juga menggarap mihrab, mimbar, dan tempat bilal.

"Kalau untuk bangunan masjid sendiri itu sepertinya dari Eropa," beber Almijum.

Sejauh ini hal itu lanjutnya dapat dilihat dari desain bangunan bagian luar secara keseluruhan.

Bangunan masjid terlihat dibagi menjadi tiga bagian yaitu serambi depan, serambi samping, dan ruang utama.

Sedangkan, gerbang dan pintu menurutnya berasal dari Arab melihat arsitekturnya.

Baca juga: BMKG Ungkap Pemicu Hujan di Wilayah Sumbar 2 Hari Terakhir Setelah Sempat Panas Terik Hampir 3 Pekan

Lebih Ramai Pengunjung

Sebagai tempat ibadah umat Islam, dibandingkan hari biasanya lebih ramai pengunjung saat suasana puasa Bulan Ramadhan. 

Suasana serupa kiranya dapat ditemui di Masjid Raya Ganting di Kecamatan Padang Timur, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) pada Rabu (14/4/2021) .

Al Mijun, mengatakan masjid di Kota Padang ini berdiri pada tahun 1805, yang awalnya ada tiga ulama yaitu Angku Gapuak, Angku Haji Umar dan Angku Kapalo Koto.

Halaman
1234

Berita Terkini