Tragedi Ayah dan Anak di Mentawai

Update Tragedi Ayah dan Anak di Mentawai, Berkas Perkara Telah Dilimpahkan ke Polres

Penulis: Rezi Azwar
Editor: Emil Mahmud
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas Polres Kepulauan Mentawai mengevakuasi lelaki, yang meninggal dalam kondisi mengenaskan dan anak tirinya di Mentawai, Selasa (1/2/2022).

Dikarenakan, panggilan Poti hanya ditemukan sendirian, membuat keluarga dari istrinya merasa curiga dan bertanya soal anaknya.

"Kemudian pada Senin (31/1/2022) dilakukan pencarian terhadap Rg, dan ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dunia," kata Iptu Desmetri.

Saat ini kita sedang mendalami perkara ini dengan memeriksa saksi-saksi.

"Sedangkan, terhadap panggilan Poti masih dirawat di rumah sakit (RS) dan belum dimintai keterangan," katanya.

Baca juga: KRONOLOGI Penemuan Mayat Gadis di Limapuluh Kota, Terkubur di Ladang Gambir, Ayah Tiri Tersangka

Tragedi Ayah dan Anak Tiri di Mentawai 

Dilansir TribunPadang.com, seorang lelaki dan anak tirinya ditemukan dalam kondisi mengenaskan di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatera Barat  (Sumbar), Selasa (1/2/2022).

Lelaki berinisial R (25) Warga Kecamatan Siberut Barat, Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumbar diduga melakukan percobaan bunuh diri. Di sampingnya, ada bayi lima tahun (Balita) inisial Rg (4), yang merupakan anak tirinya.

Sebelumnya, R bersama istri, dan anak tirinya menetap atau bertampat tinggal di rumah saksi bernama Gengsawandi (29).

Kapolres melalui Kasubsi PID Humas Polres Kepulauan Mentawai, Bripka Yuki Irvianda, mengatakan mayat seorang anak perempuan ditemukan pada Senin (31/1/2022).

Jenazah Rg (4) ditemukan pada Selasa sekitar pukul 12.00 WIB di sebuah tempat di wilayah, Kecamatan Siberut Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumbar.

“Informasi sementara dari keterangan saksi bernama Gengsawandi (25), lelaki bernama R (25) ini hendak menceraikan istrinya, berinisial L,” kata Bripka Yuki Irvianda.

Hal itu disampaikan oleh Rs (25) kepada saksi bernama Gengsawandi (29) pada Sabtu (29/1/2022), yang lalu.

Saat menyampaikan hendak menceraikan istrinya, R datang sambil membawa parang di tangannya.

“Jadi, R ini hendak berencana berangkat ke Desa Simatalu, Kecamatan Siberut Barat,” kata Bripka Yuki Irvianda.

Keesokan harinya pada Minggu (30/1/2022), malahan ditemukan R mengalami luka parah pada lehernya di depan rumahnya.

Halaman
1234

Berita Terkini