PEMBALAP Pramac Ducati, Johann zarco, mengungkapkan bahwa masih ada satu kelemahan dari Desmosedici.
Oleh karena itu, rekan senegara Fabio Quartararo membantah jika kuda besi Ducati disebut sebagai motor paling sempurna yang mentas di MotoGP 2022.
Ducati sangat merajai soal klasifikasi top speed saat tes pramusim MotoGP Mandalika yang rampung digelar, Minggu (13/2/2022).
Baca juga: Jelang MotoGP Mandalika 18-20 Maret 2022, Fasilitas Penunjang Disempurnakan
Baca juga: BMW Indonesia Jadi Official Mobility Partner, Ajang Mandalika Grand Prix Association
Johann Zarco menjadi pembalap dengan klasifikasi speed paling yahud ketika mengaspal di Sirkuit Mandalika.
Rider asal Prancis tersebut menorehkan kecepatan 314,8 km/jam.
Catatan speed serupa juga dihasilkan pembalap satelit Ducati lainnya, Enea Bastianini.
Ducati begitu mendominasi soal top speed setelah urutan ketiga hingga kelima menjadi milik pembalap pabrikan Italia ini, Jack Miller (313,9 km/jam), Luca Marini (313,0 km/jam), dan Francesco Bagnaia (313,0 km/jam).
Meski tampil tokcer untuk urusan speed, namun Zarco masih mengeluhkan apa yang menjadi satu titik lemah Desmosedici.
Adalah fleksibilitas kuda besinya dalam cornering menjadi kendala Ducati yang sejauh ini belum bisa teratasi dengan maksimal.
Beberapa terobosan dilakukan Ducati, namun untuk memiliki keluwesan seperti motor Yamaha dan Suzuki sangat sulit diciptakan oleh Desmosedici.
Baca juga: 24 Pembalap MotoGP Bakal Jajal Pertamina Mandalika Circuit, Sudah Koordinasi Skema Travel Bubble
Baca juga: 24 Pembalap MotoGP Bakal Jajal Pertamina Mandalika Circuit, Sudah Koordinasi Skema Travel Bubble
"Pada dasarnya ini adalah mesin baru untuk mendapatkan lebih banyak tenaga, karena itulah keunggulan Ducati, dan juga fairing yang membantu membuat motor lebih bermanuver dan membantu untuk berbelok, yang merupakan titik lemah kami di Ducati," buka Johann Zarco, seperti yang dikutip dari laman Motosan.
"Kami memang memiliki kekuatan pada late braking maupun akselerasi."
"Namun bukan berarti kami (motor Desmosedici) tak memiliki sisi kekurangan. Ketika ban yang kami gunakan aus, maka kelemahan motor ini semakin terlihat dalam hal menikung," tambahnya menjelaskan.
Zarco tak ingin banyak mengeluh atas kekurangan yang dimiliki kuda besinya.
Pembalap kawakan di MotoGP ini paham benar bagaimana sulitnya teknisi Ducati untuk menyulap Desmosedici tetap garang di lintasan lurus, namun mudah digunakan untuk cornering.
"Filosofi yang kami miliki berbeda dengan Yamaha dan Suzuki, karena pada dasarnya motor ini diciptakan untuk daya ledak yang tinggi," terang Johann Zarco.
Terlepas dari itu, MotoGP 2022 tinggal hitungan hari akan memulai kejuaraannya.
Seri pembuka MotoGP 2022 akan berlangsung di Sirkuit Losail, Qatar pada 6 Maret nanti.
Sedangkan MotoGP Mandalika 2022 dijadwalkan pada 18 hingga 20 Maret.
Klasifikasi Top Speed di Tes Pramusim MotoGP Mandalika
-Johann Zarco (Ducati): 314,8 km/jam
-Enea Bastianini (Ducati): 314,8 km/jam
-Jack Miller (Ducati): 313,9 km/jam
-Luca Marini (Ducati): 313,0 km/jam
-Pecco Bagnaia (Ducati): 313,0 km/jam
-Jorge Martin (Ducati): 313,0 km/jam
-Marco Bezzecchi (Ducati): 313,0 km/jam
-Alex Rins (Suzuki): 312,1 km/jam
-Joan Mir (Suzuki): 311,2 km/jam
-Pol Espargaro (Honda): 310,3 km/jam
(Tribunnews.com/Giri)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul; Desmosedici Belum Sempurna Meski Tampil Tokcer di Mandalika, Zarco: Kurang Yahud Buat Nikung