Penertiban di Jembatan Siti Nurbaya

Tangis Pedagang di Jembatan Siti Nurbaya Pecah Saat Ditertibkan Satpol PP, Hanya Ini Hidup Kami Pak

Petugas pun meminta para pedagang memindahkan barang dagangannya dan tidak berjualan lagi di sepanjang Jembatan Siti Nurbaya.

Penulis: Rezi Azwar | Editor: afrizal
TribunPadang.com/reziazwar
Pedagang yang menempati kawasan Jembatan Siti Nurbaya menangis saat ditertibkan oleh petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Padang, Sabtu (22/1/2022). 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar

TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Pedagang yang menempati kawasan Jembatan Siti Nurbaya menangis saat ditertibkan oleh petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Padang, Sabtu (22/1/2022) malam.

Pantauan TribunPadang.com terlihat rombongan petugas Satpol PP melakukan penertiban bersama dengan peesonel Polresta Padang dan Dishub.

Terlihat hadir Kasat Pol PP Padang, Kasat Intelkam Polresta Padang, Kapolsek Padang Barat.

Baca juga: Soal Penertiban PKL di Jembatan Siti Nurbaya Kota Padang, Ayu: Jika Digusur, Apa Lagi Kegiatan Kami?

Baca juga: Menikmati Indahnya Suasana Malam Kota Padang dari Atas Jembatan Siti Nurbaya

Petugas yang mengikuti penertiban ini meminta para pedagang yang menempati kawasan Jembatan Siti Nurbaya untuk tidak berjualan.

Petugas pun meminta para pedagang memindahkan barang dagangannya dan tidak berjualan lagi di sepanjang Jembatan Siti Nurbaya.

Pedagang yang menempati kawasan Jembatan Siti Nurbaya menangis saat ditertibkan oleh petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Padang, Sabtu (22/1/2022).
Pedagang yang menempati kawasan Jembatan Siti Nurbaya menangis saat ditertibkan oleh petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Padang, Sabtu (22/1/2022). (TribunPadang.com/reziazwar)

Namun, saat petugas membantu proses evakuasi barang dagangannya, para pedagang sempat tidak terima dengan pemindahan ini.

Bahkan, seorang pedagang menangis di depan para petugas yang ada di kawasan ini dalam rangka penertiban pedagang kaki lima (PKL).

Pedagang yang menangis tersebut bernama Sri Rahayu umur 30 tahun yang berjualan jagung bakar dan minuman di kawasan Jembatan Siti Nurbaya.

Sambil menangis dengan tersedu-sedu, Sri Rahayu (30) terus membereskan barang-barangnya karena diminta untuk nengosongkan kawasan Jembatan Siti Nurbaya.

"Kami cuma cari makan, hanya ini hidup kami Pak. Anak saya masih bersekolah," kata Sri Rahayu.

Ia mengatakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya adalah dari berjualan di kawasan Jembatan Siti Nurbaya.

"Rencananya memang kami akan dipindahkan ke bawah Jembatan Siti Nurbaya," kata Sri Rahayu.

Ia menyesalkan adanya penertiban ini dikarenakan lokasi untuk pedagang yang dijanjikan belum selesai.

"Sementara yang di bawah jembatan belum selesai. Kalau sudah siap tempat di bawah tidak apa-apa, sementara belum dikerjakan yang di bawah lagi," katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved