Akibatnya seekor induk sapi mati dan seekor anak sapi hanya mengalami luka gigit.
Sapi ini diterkam di dalam kandang yang berada di sekitar rumah warga.
"Jadi, sapi ini bukan diterkam di dalam hutan maupun di kebun masyarakat sekitar," kata Iron Maria Edi.
Lokasi rumah warga yang hewan ternaknya diterkam harimau ini berada di kawasan hutan lindung.
"Kampung warga yang satu ini masuk ke kawasan hutan lindung dan bersebelahan dengan hutan lainnya," ujarnya.
Dirinya sangat berharap kontrol satwa dari pihak terkait karena pemukiman masyarakat ini masuk ke dalam kawasan hutan lindung.
Baca juga: Harimau Terkam 2 Ekor Anjing Warga di Padang, BKSDA Lakukan Patroli Pengusiran Selama 3 Hari
Peristiwa penyerangan ini telah dilaporkan kepada pihak BKSDA yang ada di Kabupaten Agam.
"Saat kejadian, tidak ada warga yang melihat," kata dia.
Warga hanya melihat sapi yang sudah diterkam dan ada jejak kaki diduga harimau sumatera.
"Nanti petugas BKSDA yang akan memeriksa dan memastikan apa satwa liar yang telah menerkam sapi milik warga ini," katanya.
Ia sebagai Wali Nagari memohon kepada seluruh stakeholder yang menangani harimau sumatera agar dapat membantu untuk mendeteksi keberadaan satwa ini.
"Karena dikhawatirkan akan berdampak kepada masyarakat sekitar. Karena kalau satwa liar seperti ini akan membuat masyarakat takut untuk pergi ke kebun," katanya.
Siang hari ini warga masih beraktivitas normal seperti biasanya.
"Namun, kalau sudah malam hari tentu masyarakat merasa takut," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya bersama dengan petugas BKSDA akan mendatangi lokasi kejadian.