Penyebab lainnya, aplikasi yang dibaca pemerintah pusat tidak setiap harinya online, akibatnya data vaksinasi yang dibaca pusat berbeda dengan kenyataan di Padang.
"Kita sudah vaksinasi ribuan anak sekolah setiap harinya, namun data yang masuk tidak langsung ribuan itu. Ada sistim atau aplikasi yang seharusnya saling bersinergi, ini malah tidak besinergi, data kita dan pusat berbeda," ungkapnya.
Ferimulyani mengatakan, vaksinasi untuk pelajar di SMP/ SMA masih berjalan, namun untuk tingkat SMP saat ini ditunda sebab siswa sedang ujian tengah semenster (UTS) dan akan terus dilanjutkan nantinya. (*)