Pakar Gempa Unand: Waspada Gempa Megathrust Segmen Siberut, Tingkatkan Mitigasi Bencana

Pakar gempa dari Universitas Andalas (Unand), Badrul Mustafa mengingatkan agar waspada akan potensi gempa dari zona megathrust segmen Siberut.

Penulis: Rima Kurniati | Editor: Mona Triana
TRIBUNPADANG.COM/RIMA KURNIATI
Pakar gempa dari Universitas Andalas (Unand) Padang, Dr Badrul Mustafa 

Laporan Wartawan  TribunPadang.com, Rima Kurniati.

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Pakar gempa dari Universitas Andalas (Unand), Badrul Mustafa mengingatkan agar waspada akan potensi gempa dari zona megathrust segmen Siberut.

Menurutnya, ada dua segmen pada megathrust Mentawai ini, segmen siberut dan segmen Sipora-Pagai

Kedua segmen ini, dari penelitian LIPI dan Universitas Teknologi California Amerika, terjadi perulangan 200 tahun sekali.

Untuk segmen Sipora-Pagai sudah terjadi pengulangan gempa sejak tahun 1883.

Pengulangan gempa ini sebanyak empat kali.

Baca juga: Gempa 6,1 SR Guncang Pulau Seram Maluku Tengah, Permukaan Laut Naik Setinggi 0,5 Meter

Baca juga: Gempa Magnitudo 4,9 Guncang Pasaman, Getaran Terasa di Padang hingga Bukittinggi

Baca juga: Daftar 7 Segmen Patahan Sumatera yang Ancam Warga Sumbar, Ahli Geologi: Waspadai Gempa Pasaman

Di antaranya 12 September 2007 dengan kekuatan 8,4 SR, kemudian 13 September 2007 dengan skala 7,9 SR.

Lalu kembali terjadi dengan skala 7,2 SR dan 25 Oktober 2010 dengan kekuatan yang sama 7,2 SR.

Badrul Mustafa menambahkan untuk segmen Siberut belum keluar gempa besarnya.

Pertama kali terjadi tahun 1797 terjadi gempa besar 8,9 SR dari segmen Siberut.

Baca juga: Ahli Geologi Ade Edward Ungkap Penyebab Kenapa Sumbar Sering Terjadi Gempa Kecil

Baca juga: 5 Gempa Guncang Sumbar Hari Ini, Kekuatannya Mencapai 4,8 SR, BMKG: Dirasakan di Payakumbuh

Baca juga: Bukittinggi 4 Kali Dioyak Gempa Bumi dalam Waktu 6 Jam, BMKG: Hari Ini Tidak Ada Gempa Susulan

Ia mengatakan, memang sudah keluar gempa kecilnya, seperti pada 10 April 2005 atau beberapa hari setelah gempa Nias dengan kekuatan 6,7 SR.

Lalu 30 September 2009 juga terjadi gempa dengan kekuatan 7,9 SR yang merupakan bagian dari segmen Siberut.

"Akan tetapi ini baru sepertiga energi yang dilepaskan dari segmen Siberut," kata Badrul Mustafa, Kamis (17/6/2021).

Baca juga: Gempa Nias Barat 7,2 SR Terasa Kuat di Padang, Warga Sekitar Pantai Berhamburan Keluar Rumah

Baca juga: Gempa Nias - Warga Kota Pariaman Akui Getaran Cukup Kuat dan Berayun-ayun

Baca juga: UPDATE Gempa Magnitudo 7,2 Guncang Nias hingga Padang, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Menurutnya, masih ada energi dua pertiga lagi yang belum dikeluarkan segmen Siberut ini.

Serta, saat ini sudah memasuki periode ulang 200 tahun dengan potensi energi yang belum dilepaskan sebesar dua per tiga.

Badrul Mustafa mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan mitigasi gempa dengan mempersiapkan diri, agar saat terjadi nanti jumlah korban dan kerusakan bangunan dapat diminimalkan. (*)

 
 

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved