NERAZURRI - julukan Internazionale Milan atau Inter Milan makin ganas, meski sempat mendapatkan pemain yang terlambat panas.
Namun, eks penggawa Tottenham Hotspur atau The Spurs yang bernama Christian Erikson menyusul tampil impresif belakangan ini.
Dia adalah hal sosok yang tepat dikatakan telat mengkilap dan bersinar bersama Inter Milan musim 2021.
Padahal Eriksen terhitung awal Tahun 2020, sebagai pemain asal Negeri Dinamit (julukan Timnas Denmark) itu telah menjadi bagian dari Nerazzurri.
Ia memilih hijrah dari Spurs ke Liga Italia pada jendela transfer musim dingin tahun lalu.
Baca juga: STARTING XI Man United vs AC Milan - Stefano Pioli Pusing, Rossoneri Krisis Pemain Tipikal Penyerang
Baca juga: PREVIEW Olympiakos vs Arsenal - Mikel Arteta Pulihkan Performa The Gunners, Berbicara di Liga Eropa
Ekspektasi tinggi jelas datang dan diberikan kepada mantan pemain Ajax Amsterdam tersebut.
Ia merupakan pemain dengan tipikal playmaker yang memiliki atribut komplit dalam jagad sepak bola, meliputi speed, akurasi passing, hingga kemampuan set piece yang mumpuni.
Bahkan sempat beredar kabar bahwa Barcelona dan Real Madrid menginginkan jasa pemain yang amsuk skuat Timnas Denmark itu.
Bersama Inter Milan, Eriksen nyatanya tak langsung tampil menawan seperti prakiraan banyak kalangan.
Jangankan menemukan bentuk permainan terbaiknya, untuk menggaransi menit bermain saja sangat sulit bagi Eriksen di bawah kendali Antonio Conte.
Di musim perdananya bersama Inter Milan, pemain yang menjadi anak kesayangan Mauricio Pochettino di Spurs itu membukukan 20 pertandingan.
Rinciannya ialah 17 Liga Italia dan tiga laga dari Coppa Italia. Eriksen di musim pertamanya mampu membukukan satu gol dan dua assist.
Catatan yang mengecewakan. Tak pelak pada jendela transfer musim panas dan musim dingin lalu, Eriksen dikabarkan masuk dalam daftar list penjualan klub.
Namun Conte selaku pelatih memilih untuk tetap menggunakan jasanya.
Ternyata tepat, apa yang menjadi insting dari Conte untuk memilih mempertahankan pemain yang terkenal dengan kemampuan eksekusi bola matinya itu.