TRIBUNPADANG.COM, SUMEDANG - Kecelakaan lalu lintas (Lakalantas) bus pariwisata Sri Padma Kencana terjadi di Tanjakan Cae, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa barat, Rabu (10/3/2021) malam.
Sebagaimana dilansir berita Tribunnews.com, tercatat total 66 penumpang, sebanyak 27 orang tewas dalam kejadian tersebut.
Sejauh ini, proses evakuasi korban dan penyelidikan terkait kecelakaan bus bernomor polisi T 7591 TB itu kini masih berjalan.
Berikut temuan-temuannya:
Baca juga: Bus Isi 66 Penumpang dan Balita Terjun ke Jurang, 27 Orang Tewas, Korban Tergeletak dan Tertindih
Baca juga: Korban Selamat Kecelakaan Bus di Sumedang Ungkap Detik-detik Sebelum Masuk Jurang, Ada Bau Sangit
1. Kemenhub temukan bus telat uji KIR
Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdat) Budi Setiyadi mengatakan Kemenhub menemukan fakta bahwa bus itu terlambat uji KIR.
"Penyebab kecelakaan masih dalam investigasi, sementara ini informasi yang didapat ada keterlambatan uji KIR," ujar Budi dalam keterangan resminya, Kamis (11/3/2021).
Penyelidikan atas insiden kecelakaan tersebut melibatkan kepolisian, Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Basarnas hingga Jasa Raharja.
2. Dishub sebut pembatas tak kuat tahan laju bus
Kepala Dishub Jabar Hery Antasari mengungkapkan, pembatas jalan (guard rail) sebenarnya sudah ada.
Namun saat kecelakaan, pembatas jalan tidak kuat menahan laju bus sehingga membuat bus tetap melaju hingga jatuh ke jurang.
"Guard rail itu sudah ada. Tapi, guard rail ini tak cukup kuat menahan laju bus hingga akhirnya terjun ke jurang," ungkap Hery lewat sambungan telepon seluler, Kamis (11/3/2021).
3. Tanjakan Cae diakui sebagai tempat rawan kecelakaan
Hery menyebut bahwa jalur tersebut memang rawan terjadi kecelakaan.
"Jalur ini memang rawan kecelakaan," ujar Hery.