Berita Padang Hari Ini

Kota Padang Jadi Pilot Project Sekolah Penggerak Kemendikbud, Lakukan Berbagai Pesiapan

Penulis: Rima Kurniati
Editor: Emil Mahmud
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wali Kota Padang Mahyeldi menghadiri secara virtual Peluncuran Merdeka Belajar Episode 7:  Program Sekolah Penggerak, Senin (1/2/2021)

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rima Kurniati.

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat terpilih menjadi pilot project pelaksanaan program Sekolah Penggerak yang digagas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI. 

Hal ini disampaikan Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah ketika menghadiri secara virtual Peluncuran Merdeka Belajar Episode 7:  Program Sekolah Penggerak oleh Mendikbud RI Nadiem Anwar Makarim, Senin (1/2/2021).

"Atas nama Pemerintah Kota Padang, kita mengucapkan terimakasih atas kepercayaan yang telah diberikan pemerintah pusat," kata Mahyeldi.

Pemko Padang mendukung dan bertekad menyukseskan program tersebut demi terciptanya pelajar Pancasila.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang Habibul Fuadi mengatakan, Kota Padang terpilih bersama dengan 132 kabupaten/kota di Indonesia sebagai pilot project Program Sekolah Penggerak tahun ajaran 2021/2021.

"Kami menyambut gembira terpilih menjadi bagian pilot project Program Sekolah Penggerak, yang mana hal ini tentunya akan mendorong percepatan peningkatan kualitas sekolah di Kota Padang," kata Habibul Fuadi. 

Menurutnya, Pemerintah Kota Padang telah melakukan berbagai kesiapan dalam melaksanakan sekolah pergerak.

Di antaranya, kesiapan anggaran, MoU (memorandum of understanding) atau nota kesepahaman dengan Kementerian Kemendikbud RI hingga nantinya kerjasama kepala dinas dengan kementerian terkait.   

Pada 2021, Pemko Padang diminta menyiapkan satu Sekolah Dasar (SD), satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebagai pilot project sekolah penggerak.

"Program ini akan terus berlanjut setiap tahunnya hingga sekolah di Kota Padang masuk dalam sekolah penggerak," sebutnya.   

Diketahui, program sekolah penggerak adalah upaya untuk mewujudkan visi pendidikan Indonesia dalam mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila.

Program ini berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik yang mencakup kompetensi (literasi dan numerasi) dan karakter, diawali dengan SDM yang unggul (kepala sekolah dan guru).

Bertujuan untuk penyempurnaan program transformasi sekolah sebelumnya, Program Sekolah Penggerak akan mengakselerasi sekolah negeri/swasta di seluruh kondisi sekolah untuk bergerak 1-2 tahap lebih maju. 

Program dilakukan bertahap dan terintegrasi dengan ekosistem hingga seluruh sekolah di Indonesia menjadi Program Sekolah Penggerak. 

Baca juga: Soal Asesmen Nasional, Kemendikbud: Sekolah yang Tidak Punya Komputer Bisa Kerjakan di Tempat Lain

Baca juga: Mendikbud Nadiem Janjikan Sekolah Penggerak, Dapat Pendampingan Selama 3 Tahun Ajaran

Pendampingan 3 Tahun Ajaran 

Dilansir TribunPadang.com, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI, Nadiem Makarim mengatakan sekolah-sekolah yang mengikuti Program Sekolah Penggerak akan mendapatkan pendampingan selama tiga tahun.

Pendampingan tersebut bertujuan untuk membantu transformasi budaya pembelajaran di sekolah.

"Ini bukan pendampingan jangka pendek 3 bulan atau 6 bulan, habis itu dilepas, bukan. Ini pendampingan yang melekat dengan pola ini selama 3 tahun ajaran," ujar Nadiem dalam konferensi pers secara virtual, Senin (1/2/2021).

Baca juga: Gebrakan Mendikbud Nadiem Terus Dibahas Mulai dari Hapus UN hingga Konsep Pilihan Ganda

Nadiem mengatakan berdasarkan riset di dunia, tiga tahun adalah waktu minimal untuk dapat mengubah budaya pembelajaran di dalam sekolah.

Pendampingan tersebut, menurut Nadiem, akan dilakukan secara menyeluruh. Intervensi yang dilakukan tidak hanya bersifat parsial.

"Intervensi ini dilakukan secara holistik. Ini bukan hanya intervensi misalnya dari sisi kurikulum atau kelas, bukan hanya pelatihan guru saja, bukan dari intervensi literasi saja," tutur Nadiem.

Baca juga: Nadiem Makarim Beberkan Skenario Mengawali Tahun Ajaran Baru Saat Pandemi Corona

Baca juga: Polemik Bayar SPP Pakai GoPay, Nadiem Makarim: Nggak Ada Urusannya sama Kemendikbud

Intervensi yang dilakukan mulai dari peningkatan SDM proses pembelajaran, perencanaan belajar, penggunaan teknologi dan juga pendampingan pemerintah daerah.

"Jadi benar-benar semua semua variabel ini dikeroyok untuk melakukan transformasi budaya sekolah," pungkas Nadiem.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Nadiem: Sekolah Penggerak Bakal Dapat Pendampingan Selama Tiga Tahun Ajaran

Berita Terkini