Berita Celta Vigo

Pernah Tolak Pinangan Real Madrid, Fran Beltran Tampil Impresif bersama Celta Vigo

Editor: Emil Mahmud
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bintang muda Cetla Vigo, Fran Beltran.

FRAN Beltran membuat decak kagum pengamat sepak bola jagat menyusul penampilan impresif bersama Celta Vigo dalam ajang Liga Spanyol atau LaLiga musim ini.

Bintang muda LaLiga itu,  kini menjelma andalan Celta Vigo, padahal dulunya sempat menolak tawaran Real Madrid dan Atletico Madrid. 

Fran Beltran terus menunjukkan penampilan impresif bersama Celta Vigo dalam beberapa pekan terakhir. 

Bersama rekan setimnya, Iago Aspas, Beltran mencetak gol penentu pada kemenangan 3-1 atas Granada di bulan November. 

Pemain berusia 21 tahun ini juga mencetak gol dari jarak 18 meter saat Celta menang 4-0 atas Cadiz di bulan Desember. 

Beltran sendiri mengawali kariernya dengan keputusan yang tak umum diambil. 

Sebagai pemuda asli Madrid, dia menolak tawaran klub-klub terbesar di kota tersebut. 

Baik Real Madrid maupun Atletico Madrid telah mengajaknya untuk bergabung ke akademi klub masing-masing saat ia baru berusia delapan tahun. 

Namun, ia enggan meninggalkan rekan-rekannya di Getafe, dan keputusan tersebut ternyata tidak berakhir buruk sama sekali, dimana ia telah bermain di 150 pertandingan di tim senior saat masih berusia 21 tahun.

Pada usia 14 tahun, Beltran dan keluarganya memutuskan untuk pindah dari Getafe ke akademi Rayo Vallecano, dimana ia secara cepat masuk ke tim utama.

Ia masih berusia 17 tahun 199 hari saat melakukan debut di LaLiga SmartBank, kasta kedua Liga Spanyol, dan bermain dengan baik di lini tengah bersama pemain senior Roberto Trashorras meskipun klubnya kalah 1-2.

Pada musim itu, Beltran bermain di 31 pertandingan bagi Rayo di LaLiga SmartBank, mencetak gol senior perdananya saat Rayo kalah 3-2 dari Tenerife dengan tembakan dari jarak 22 meter.

Di Rayo, Beltran sering dipasangkan dengan sesama pemain muda, Santi Comesana di lini tengah.

Musim selanjutnya, Beltrán menjelma salah satu pemimpin klub, mengatur ritme permainan dari belakang dan memainkan 40 pertandingan saat Rayo menjuarai gelar LaLiga 123 musim 2017-2018.

Pelatih Rayo saat itu, Michel, mantan gelandang Rayo, memberikan pengaruh terbesar bagi permainan Beltrán.

Halaman
12

Berita Terkini