Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rima Kurniati
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Jalan-jalan ke Kota Tua, Kota Padang, Sumbar belum lengkap jika belum ke Klenteng
Saat, berkunjung ke Klenteng akan tampak bangunan ala-ala negeri tirai bambu.
Tampak pernak-pernik khas etnik tiongkok, patung hingga aksara dan ukiran Tiongkok.
Klenteng See Hin Kiong adalah klenteng pertama sekaligus tertua yang ada di Kota Padang.
Baca juga: Klenteng See Hin Kiong di Kota Padang Menjelang Perayaan Imlek
Baca juga: See Hin Kiong, Klenteng Tertua di Padang, Berdiri 1841 Pernah Terbakar hingga Digoyang Gempa
Dari pintu masuk Klenteng See Hin Kiong, akan tampak tugu peresmian klenteng.
Di tugu itu tampak tertulis klenteng dibangun kembali pada 30 Juli 2010, dan selesai pada Februari 2013.
Kemudian bangun ini diresmikan pada 30 Maret 2013.
Pembangunan ini terlaksana atau partisipasi Pemko Padang dan para donatur.
Saat memasuki klenteng, pengunjung diharuskan menerapakan protokol kesehatan, sepeti pakai masker, jaga jarak, dan juga disediakan tempat cuci tangan.
Baca juga: Kodim 0312/Padang Serahkan Seratus Buku ke Taman Baca Lentera Kota Tua, Rencanakan Rehab Bangunannya
Baca juga: Pegiat Literasi Chrisman Nduru, Sosok Prajurit TNI yang Dirikan TBM Lentera Kota Tua Padang
Baca juga: Yuk! Nikmati Senja di Taman Baca Lentera Kota Tua, Lokasi Wisata Budaya Baru di Padang
Saat TribunPadang.com berkunjung, klenteng tampak sepi, hanya ada dua orang petugas, dan satu orang yang sembahyang.
Memasuki ruangan ibadah, dari luar sudah tercium bau dupa yang dibakar.
Bagian dalam tampam berbagai macam jenis patung-patung dan pernak pernik klenteng.
Seksi Humas Klenteng See Hien Kiong, Indra Lie mengatakan saat pandemi Covid-19, klenteng tidak menerima kunjungan untuk wisatawan.
Baca juga: Coffee Shop Cerita Kopi, Ngopi Sambil Menikmati Suasana Kota Tua di Padang
Baca juga: TRIBUNWIKI- Rekomendasi 5 Tempat Wisata saat Berkunjung ke Kota Tua Padang
Baca juga: Jelajah Kota Tua Padang Bersama Komunitas Padang Heritage,Mengenal Lebih Dekat Kota Tua Padang
Klenteng hanya dibuka untuk orang sembahyang.
"Jikapun ada rombongan, turis yang mau berkunjung, harus mengajukan surat dulu dan jumlah orangnya juga dibatasi," kata Indra Lie, Selasa (19/1/2021).
Menurutnya, jemaah yang hendak salat harus pakai masker, dicek suhu dan mencuci tangan.
Umat juga harus sabar menanti, jika banyak orang yang sembahyang dan antri jaga jarak.
"Kita juga tidak terima orang berfoto-foto di perkarangan halaman, ini untuk antisipasi kerumunan," tambahnya.
Baca juga: Kawasan Kota Tua Padang Dipacu untuk Segera Jadi Ikon Baru Visit Years 2020
Baca juga: Pondok Minuman Tradisional di Kota Tua Pasa Gadang Tawarkan Aneka Minuman Sehat
Baca juga: TRIBUNWIKI : Tempat Wisata di Kota Tua Kampung Pondok Kota Padang
Indra Lie mengatakan pelarangan untuk berfoto ini dilakukan untuk antisipasi penularan Covid-19.
"Karena kita tidak tahukan mereka tertular atau tidak, baik wisatawan luar ataupun dalam negeri juga dilarang," kata Indra Lie.
Indra Lie mengatakan, kelenteng dibuka untuk sembahyang setiap hari dari 7 pagi sampai 7 malam.
"Kalau jumlah orang sembahyang tetap seperti biasa, walaupun pandemi Covid-19, orang yang datang juga itu-itu saja," tambahnya. (*)