TRIBUNPADANG.COM - Pemungutan suara Pilkada Serentak 2020 dilaksanakan hari ini, Rabu 9 Desember 2020.
Pilkada di tengah pandemi memiliki aturan yang tentunya sesuai protokol kesehatan.
Untuk pemungutan suara sendiri dijadwalkan mulai dari pukul 07.00 sampai 12.00 WIB.
Bagi yang ingin mengetahui penghitungan hasil cepat dari Pilkada Serentak 2020 ini dapat mengunjungi laman https://pilkada2020.kpu.go.id/#/pkwkp.
Perlu diingat, data yang ditampilkan pada menu Hitung Suara adalah data yang hasil foto formulir Model C.Hasil-KWK yang dikirim oleh KPPS melalui Sirekap.
Apabila terdapat kekeliruan data pada formulir Model C.Hasil-KWK, akan dilakukan perbaikan pada Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi di tingkat Kecamatan.
KPU menegaskan, apabila terdapat perbedaan data yang terbaca oleh Sirekap dengan data yang tertulis pada Formulir C.Hasil-KWK, akan dilakukan koreksi pada Sirekap Web Tingkat Kecamatan.
Data yang ditampilkan pada menu Hitung Suara bukan merupakan hasil resmi penghitungan perolehan suara.
Penetapan hasil rekapitulasi penghitungan perolehan suara dilakukan secara berjenjang sesuai tingkatannya dalam Rapat Pleno terbuka.
Baca juga: Cagub Nasrul Abit Nyoblos di TPS 006 Paud Timbulun Nagari Painan Timur Ditemani Istri
Baca juga: Reaksi Mahyeldi Saat Ditanya Soal Optimis Menang Pilgub Sumbar 2020 atau Tidak
Baca juga: Begini Suasana Pilkada Solo, TPS Tempat Mencoblos Gibran Rakabuming Raka Bersama Keluarga
Baca juga: Berikut Aturan Baru di TPS saat Pilkada 2020, Kehadiran Pemilih ke TPS Diatur Jamnya
Baca juga: Rincian Jumlah DPT dan Jumlah TPS Tiap Kabupaten Kota di Pilkada Sumbar 2020, Padang Capai 613.513
Sementara itu Pilkada Sumbar diikuti empat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur.
Sesuai nomor urut, pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang pertama adalah Mulyadi-Ali Mukhni.
Seperti dilansir Kompas.com pasangan Mulyadi dan Ali Mukhni diusung Demokrat dan PAN yang sama-sama mendapatkan 10 kursi di DPRD Sumbar.
Awalnya, Mulyadi dan Ali Mukhni juga mendapat dukungan dari PDI-P dan diumumkan langsung oleh Ketua DPP PDI-P Puan Maharani.
Hanya saja, karena pernyataan Puan yang menyebut "Semoga Sumatera Barat menjadi provinsi yang memang mendukung negara Pancasila," membuat paslon ini tidak mengambil dukungan PDI-P.
Mulyadi adalah anggota DPR RI asal Sumbar tiga periode hingga saat ini. Mulyadi merupakan kader Demokrat yang saat ini juga sebagai Ketua DPD Demokrat Sumbar.
Sedangkan, Ali Mukhni adalah birokrat senior yang menjabat sebagai Bupati Padang Pariaman dua periode.
Sebelumnya, dia juga Wakil Bupati Padang Pariaman. Ali Mukhni merupakan kader PAN.
Dia merupakan mantan Ketua DPW PAN Sumbar sebelum diambil alih oleh Indra Dt Rajolelo pada periode 2020 ini.
Pasangan calon nomor urut dua adalah Nasrul Abit-Indra Catri.
Nasrul Abit dan Indra Catri merupakan pasangan yang diusung satu partai saja yaitu Gerindra.
Gerindra sebagai partai pemenang di Pemilihan Legislatif 2019 lalu memiliki 14 kursi dan bisa mengusung sendiri untuk paslon gubernur dan wakil gubernur.
Hal itu dibuktikan Gerindra dengan mengusung Nasrul Abit-Indra Catri tanpa ada koalisi dengan partai lain.
Nasrul Abit saat ini merupakan Ketua Dewan Pembina Gerindra Sumbar.
Sebelumnya, dia sebagai Ketua DPD Gerindra dan digantikan oleh Andre Rosiade.
Nasrul Abit adalah birokrat senior yang meniti karir mulai dari Wakil Bupati Pesisir Selatan dua periode; Bupati Pesisir Selatan dua periode dan saat ini sebagai Wakil Gubernur Sumbar.
Sementara itu, calon wakilnya, Indra Catri, juga seorang birokrat yang pernah bertugas sebagai kepala dinas di Padang.
Kemudian, dia menjadi Bupati Agam dua periode. Saat ini, dia masih aktif sebagai Bupati.
Selanjutnya pasangan calon nomor urut tiga, Fakhrizal-Genius Umar.
Pasangan Fakhrizal dan Genius Umar ini diusung koalisi tiga partai yaitu Golkar, Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Koalisi ini memiliki 14 kursi di DPRD Sumbar, yaitu Golkar 8 kursi, Nasdem 3 kursi dan PKB 3 kursi.
Sebelumnya, Fakhrizal-Genius Umar sudah mencoba mendaftar melalui jalur perseorangan, namun gagal karena kurang syarat dukungan.
Kemudian, berkat dukungan koalisi tiga partai yang dinamakan Poros Baru ini, akhirnya Fakhrizal-Genius Umar bisa mendaftar ke KPU Sumbar.
Fakhrizal merupakan jenderal polisi bintang dua yang saat ini bertugas di Markas Besar (Mabes) Polri.
Sebelumnya, Fakhrizal merupakan Kapolda Sumbar yang sudah banyak bersentuhan dengan masyarakat Sumbar.
Keinginan Fakhrizal untuk membangun Sumbar sangat kuat, kendati dia harus pensiun dini dari kepolisian.
Sementara itu, Genius Umar adalah seorang birokrat yang saat ini menjabat sebagai Wali Kota Pariaman.
Sebelumnya, Genius adalah Wakil Wali Kota Pariaman.
Pasangan ini dinilai sudah sehati, sebab mereka sudah bersama-sama sejak mencoba maju dari jalur perseorangan hingga mendaftar melalui koalisi partai Poros Baru.
Terakhir, pasangan calon nomor urut empat, Mahyeldi Ansarullah-Audy Joinaldy.
Mahyeldi dan Audy merupakan paslon pertama yang mendaftar ke KPU Sumbar pada Jumat (4/9/2020).
Mereka diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dengan kekuatan 14 kursi di DPRD Sumbar.
Mereka telah memenuhi persyaratan minimal 13 kursi di DPRD, yakni PKS dengan 10 kursi dan PPP dengan 4 kursi.
Mahyeldi merupakan politisi PKS yang sudah menjabat dua periode sebagai Wali Kota Padang.
Sementara Audy Joinaldy adalah kader PPP yang merupakan seorang pengusaha sukses di rantau dan ingin mengabdi di kampung halamannya. (*)