TRIBUNPADANG.COM - Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menyatakan, negara saat ini sedang menghadapi persoalan fundamental akibat dampak pandemi corona atau Covid-19.
Ekonom Indef, Bhima Yudhistira mengatakan, permasalahan itu semisal banyak orang kelaparan dan kehilangan pekerjaan.
"Ibarat orang laper, orang kehilangan pekerjaan, dan kenapa pelajar itu ikut demonstrasi karena pelajar itu adalah golongan yang tingkat penganggurannya paling tinggi. Bisa cek di BPS, tingkat pengangguran SMK dan sederajat itu yang paling tinggi presentase penganggurannya," ujarnya saat webinar, Sabtu (10/10/2020).
Sebelumnya, BPS mencatat lulusan SMK menjadi jumlah pengangguran paling tinggi di Indonesia sebanyak 8,49 persen per Februari 2020.
• Jubir Satgas Penanganan Covid-19: Masyarakat Diminta Hindari Unjuk Rasa Cegah Klaster Baru
Bhima menjelaskan, agak sedikit aneh jika beberapa hari lalu pelajar melakukan aksi demonstrasi karena biasanya itu dilakukan oleh mahasiswa.
"Kenapa mereka ikut aksi? Biasanya itu mahasiswa yang demo. Kemudian, ini ada pelajar ngapain? Itu karena mereka juga khawatir terhadap masa depan karena ada ketidakpercayaan terhadap pemerintah terkait dengan kebijakan-kebijakan," katanya.
Menurut dia, pemerintah melakukan langkah yang membakar amarah publik hingga berujung demonstrasi ketika pandemi dengan menyelesaikan Undang-undang (UU) Cipta Kerja.
"Jadi, ini ibaratnya pemerintah menyiram bensin di kobaran api," pungkas Bhima.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul : Ekonom Indef: Pelajar Ikut Demonstrasi karena Tingkat Pengangguran Tinggi