TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Senjata tajam (Sajam) ditemukan saat membubarkan rombongan siswa SMA yang ikut demo di Kantor DPRD Sumbar yang berada di Kota Padang, Kamis (8/10/2020) .
Dilansir TribunPadang.com, diduga ikut serta siswa SMA berada di dekat kawasan demo tolak Undang-undang (UU) Omnibus Law; UU Cipta Kerja.
Kapolda Sumbar Irjen Pol Toni Harmanto menyebutkan memang ada yang diamankan, karena membawa barang-barang berbahaya.
Menurutnya, ditemukan dua pucuk senjata tajam (Sajam) jenis celurit diamankan, tapi pemiliknya belumlah diketahui identitasnya.
Pada kesempatan itu, pihak kepolisian menembakkan senjata gas air mata ke arah rombongan siswa SMA.
Sebelumnya, pihak kepolisian mengamankan 6 orang remaja dan membuat siswa semakin marah.
Saat aksi demo berlangsung diduga siswa melemparkan batu sambil berteriak agar temannya dilepaskan.
Sedangkan, ada bebrrapa siswa yang telah diamankan dibawa ke Polresta Padang untuk diperiksa.
• Pernyataan Sikap PKC PMII Sumbar: Tuntut Presiden Jokowi untuk Tidak Tanda Tangani UU Cipta Kerja
• Demo di Padang Ricuh, Batu hingga Bambu Melayang, Terdengar Letusan, 6 Pelajar SMA Ditangkap
Selanjutnya, satu persatu siswa tersebut diamankan untuk dibawa ke Polresta Padang oleh petugas.
Hanya saja, pihaknya belumlah mengetahui secara pasti berapa yang sudah diamankan.
"Polri berharap tidak ada tindakan anarkis dan kita juga tidak ingin masyarakat terprovokasi," katanya.
Sedangkan, mahasiswa tetap menyuarakan aspirasinya di depan gedung DPRD Sumbat.
Hingga pihak kepolisian membubarkan rombongan dengan gas air mata ke arah siswa SMA.
Sedangkan, siswa yang lainnya, ada yang sudah diamankan dan dibawa ke Polresta Padang.
Gas Air Mata
Dilansir TribunPadang.com, aparat dari kepolisian melepas tembakkan gas air mata ke arah para siswa yang berhadapan dengan anggota polisi, Kamis (8/10/2020).
Pasalnya, dalam aksi demo tersebut sejumlah siswa SMA yang berada di kawasan DPRD Sumbar tak kunjungn bibar melainkan diduga melakukan perlawanan.
Suasana semakin tidak terkendali di sekitar gedung DPRD Sumbar, tapi mahasiswa yang melakulan orasi tetap menyampaikan aspirasinya.
Hal itu dilakukan untuk memaksa mundur rombongan siswa, yang sempat melakulan perlawanan.
Namun, siswa SMA yang tidak terima temannya diamankan kemudian meminta pihak kepolisian untuk segera melepaskannya.
• Demo di Padang Ricuh, Batu hingga Bambu Melayang, Terdengar Letusan, 6 Pelajar SMA Ditangkap
• Tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja, Mahasiswa Bakar Ban di Gedung DPRD Sumbar
Akibat kejadian ini membuat jalanan di depan Basko Grand Mall sempat kacau hingga petugas kewalahan untuk mengendalikan situasi.
Sejumlah pengendara yang ketakutan terpaksa memutar kembali kendaraannya.
Sebagian pengendara memaksakan kendaraannya untuk naik ke taman jalan agar dapat segera pergi dari lokasi ricuh.
Kasat Reskrim Polresta Padang, Kompol Rico Fernanda mengatakan kalau pihaknya memang mengamankan 6 siswa dan dibawa ke Polresta Padang.
• Polisi Amankan 6 Remaja Berseragam Putih Abu-abu Saat Aksi Demo UU Cipta Kerja di DPRD Sumbar
• Benny K Harman di Mata AHY, Pimpin Walk Out Demokrat di Sidang Paripurna Pengesahan RUU Cipta Kerja
Sebelumnya, aksi demo menolak UU Omnibus Law atau UU cipta kerja di DPRD Sumbar, berujung ricuh.
Pantauan TribunPadang.com, di kawasan Kantor DPRD Sumbar, Kamis (8/10/2020) terlihat massa yang didominasi sejumlah remaja yang memakai seragam putih abu-abu.
Pada kesempatan yang sama, anggota kepolisian meminta supaya massa dapat membubarkan diri.
Massa kemudian mulai melempar sejumlah benda, ke arah anggota polisi yang berjaga-jaga di lokasi aksi demo kali ini.
• Mahasiswa Demo Bawa 10 Tuntutan, Gubernur Sumbar Jawab Pakai Pantun: Kami Terima Semua Tuntutan
• Demo UU Cipta Kerja di Padang Sempat Ruruh, Kapolresta Singgung Peran Anak SMK dan Massa Bayaran
• Siswa SMA Ikut Demo Tolak UU Cipta Kerja di Padang, Pakai Seragam Putih Abu-abu dan Pramuka
• Ada Demo UU Cipta Kerja di Gedung DPRD Sumatera Barat Siang Ini, Polda Sumbar Turunkan 950 Petugas
Aksi demo yang diwarnai insiden hingga berujung ricuh terjadi setelah massa melempari polisi dengan batu.
Terdengar beberapa kali suara dentuman dari dekat massa dan anggota polisi.
Massa tetap berhamburan ke arah jalan raya, setelah dihalau oleh aparat.
Sementara, di dalam gedung, sejumlah anggota polisi sudah bersiaga untuk mengamankan gedung dan seisi aset milik negara tersebut.
Selanjutnya, aparat berupaya untuk membubarkan massa, kemudian diberi tembakan gas air mata.
Alhasil, berselang massa pun berhamburan lari menghindari petugas.
Akhirnya massa dapat dibubarkan setelah aparat kepolisian mengejar dengan tembakan gas air mata.
Hingga berita ini diturunkan, aparat kepolisian masih berjaga-jaga di Simpang Tiga DPRD Sumbar.
Sementara, di pintu timur DPRD Sumbar masih berlangsung aksi yang diikuti oleh organisasi mahasiswa Islam se Sumbar.
(TribunPadang.com/Rezi Azwar)