Google Maps Luncurkan Fitur Terbaru Covid Layer Membantu Pengguna Mengindari Hot Spot Covid-19

Editor: Mona Triana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Google Maps Akan Tambah Fitur Pelacak Covid-19 untuk Android & iOS, Begini Cara Kerjanya

TRIBUNPADANG.COM - Membantu pengguna menghindari hot spot virus corona atau Covid-19, Google Maps meluncurkan fitur baru bertajuk Covid Layer.

Dilansir dari New York Post, fitur tersebut rencananya akan diluncurkan minggu ini untuk pengguna Android dan iOS.

Fitur tersebut diluncurkan bertujuaan untuk membantu para penjelajah dunia berjelajah tanpa harus tertular virus.

Awalnya, pengumuman tersebut digaungkan pada Rabu di blog resmi perusahaan.

Nantinya, Covid Layer akan menunjukkan informasi penting tentang kasus covid-19 di suatu daerah.

Sehingga, penggunanya dapat membuat keputusan yang lebih tepat tentang ke mana harus bepergian.

Google berharap, fungsi tersebut akan meredakan ketakutan para komuter karena perjalanan menjadi semakin sulit selama pandemi.

Sementara itu dilansir dari Auto Evolution, Google telah bekerja keras untuk menyempurnakan aplikasi Google Maps belakangan ini.

Berikut Panduan Cara Mudah Menggunakan Google Classroom di Ponsel, Laptop dan Komputer

Tutorial Cara Membuat Kelas di Google Classroom dan Menjawab Pertanyaan Singkat di Laptop

Palestina Bereaksi Wilayah Dihapus di Peta Online, Ancam Tuntut Apple dan Google

Setelah meluncurkan versi 10.50.4 pada 20 September 2020, perusahaan tersebut juga telah menerbitkan pembaruan lain ke versi 10.51.1 pada 22 September 2020.

Ini adalah versi 10.51 pertama, meskipun tidak ada changelog yang awalnya disediakan.

Google sendiri baru saja mengumumkan fitur baru yang akan diaktifkan untuk semua pengguna mulai minggu ini.

Cara Menggunakannya

Google Maps Akan Tambah Fitur Pelacak Covid-19 untuk Android & iOS, Begini Cara Kerjanya (Tangkap Layar Auto Evolution)

Untuk mengaktifkan Covid Layer, pengguna cukup mengetuk tombol 'layer' di sudut kanan atas layar aplikasi Google Maps dan mengklik 'COVID-19 info'.

Setelah langkah-langkah tersebut akan memunculkan rata-rata tujuh hari kasus covid-19 baru per 100.000 orang untuk area peta yang dilihat pengguna.

Diinformasikan oleh data yang bersumber dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan institusi medis lokal lainnya.

Jika itu tidak cukup tepat, pengawas mutakhir juga menampilkan grafik yang menunjukkan apakah infeksi cenderung naik atau turun. 

Sementara itu, pengguna juga dapat mengawasi kepadatan kasus suatu wilayah menggunakan fungsi kode warna.

Halaman
12

Berita Terkini