Sembilan Puskesmas Agam jadi Saksi Kontribusi Nyata Mulyadi di Tengah Pandemi
Sembilan Puskesmas Agam jadi Saksi Kontribusi Nyata Mulyadi di Tengah Pandemi
ANGGOTA DPR RI dapil Sumatra Barat (Sumbar) II Mulyadi terus berupaya mendukung kinerja tenaga medis di tengah situasi pandemi virus covid-19 atau corona. Menegaskan kerja nyatanya, wakil rakyat tersebut menyalurkan ribuan bantuan alat kesehatan untuk para tenaga medis di beberapa puskesmas di Kabupaten Agam.
Diketahui, Mulyadi mengeluarkan total 1.278 buah bantuan untuk Kab. Agam. Bantuan tersebut terdiri dari baju hazmat, kaca mata, masker dan hand sanitizer.
Bantuan tersebut pun tersebar di sembilan puskesmas di Agam. Masing-masing puskesmas menerima 8 baju hazmat,100 masker, 4 kaca mata dan 30 hand sanitizer.
Adapun sembilan puskesmas penerima bantuan Mulyadi adalah Puskesmas Sungai Pua, Padang Lua, IV Koto, Matur, Lasi, Biaro, Baso, Pakan Kamis dan Magek. Ia mengatakan di tengah pandemi ini dirinya ingin langsung menyalurkan bantuan sekaligus melihat langsung kondisi pejuang garis depan yakni tenaga medis.
"Tenaga medis di puskesmas-puskesmas ini juga harus kita perhatikan, perjuangan mereka di tengah pandemi virus covid-19 harus kita berikan apresiasi. Semoga dengan bantuan yang saya berikan tenaga medis kita dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan terlindungi dari virus covid-19," tutur Mulyadi.
"Sebagai wakil rakyat saya memiliki tanggung jawab untuk mengetahui kondisi langsung tenaga medis kita yang berjuang di garis depan, dengan mengecek langsung saya bisa tahu apa saja kekurangan yang dialami oleh para dokter dan perawat," imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Anggota Komisi III DPR RI Mulyadi juga mengingatkan pemda dan pemprov untuk segera menyalurkan bantuan APD kepada tenaga medis. Dirinya terkejut ketika mengetahui penyaluran APD yang dilakukan oleh pemerintah terbilang sedikit dan nyaris tidak ada.
"Bantuan ini adalah bentuk kepedulian saya terhadap kemanusiaan dan tenaga medis kita, sebisa mungkin jika ada yang bisa saya bantu maka akan saya upayakan," ujarnya.
"Saya terkejut ketika mengetahui pemerintah belum menyalurkan bantuan kepada tenaga medis kita, tentunya ini sangat disayangkan. Pemerintah seharusnya merespon cepat terhadap kebutuhan dokter dan tenaga medis kita di tengah situasi pandemi ini," tandas Mulyadi. (*/adv)