Antisipasi Virus Corona

Virus Corona Berbentuk Bola Runcing, Begini Cara Virus Corona Menginfeksi dan Ketahui Gejalanya

Editor: Mona Triana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Simak ciri-ciri virus corona. Bentuknya bola yang runcing dan kenali caranya menginfeksi manusia.

TRIBUNPADANG.COM - Virus corona telah membunuh 14.605 orang di seluruh dunia pada Senin (23/3/2020) pagi hari ini.

Virus corona atau Covid-19 masih diteliti bagaimana cara menanggulanginya.

Kurangnya pengetahuan dari virus corona juga membuat penyebaran virus asal Wuhan, China itu menjadi begitu masif dan mewabah di ratusan negara di dunia.

Maka dari itu, para peneliti di seluruh dunia menyarankan untuk mencuci tangan pakai sabun selama 20 detik.

Pasalnya, penelitian saat ini mengungkapkan virus corona mudah dihancurkan.

Antisipasi Virus Corona, Dinas Perdagangan Kota Padang Semprotkan Disinfektan di Pasar Nanggalo

2 Artis Indonesia Positif Corona, Andrea Dian dan Detri Warmanto, Begini Kondisinya Sekarang

Dikutip dari The Atlantic, setiap partikel virus corona terdiri dari satu set gen kecil, dikelilingi oleh bola molekul yang berlemak.

Virus corona memiliki cangkang lipid yang mudah hancur karena sabun.

Daya Tahan Virus Corona

Sebuah studi baru-baru ini menunjukkan, virus corona bertahan tidak lebih dari satu hari di atas kertas karton dan sekitar dua hingga tiga hari pada baja dan plastik.

Masih dikutip dari sumber yang sama, pada dasarnya virus corona tidak tahan di dunia.

Mereka tetap membutuhkan inang untuk tetap hidup.

Meski begitu, masih banyak misteri tentang virus corona yang masih belum jelas.

Cegah Corona, 2 Water Canon Polda Sumbar Semprotkan Disinfektan di Sejumlah Ruas Jalan Padang

KPU Tunda 4 Tahapan Pilkada 2020 Gegara Wabah Corona, Termasuk Pelantikan dan Masa Kerja PPS

Seberapa Bahaya Virus Corona?

Susan Weiss dari Unversity of Pennsylvania, telah mempelajari sejumlah virus selama sekitar 40 tahun.

Dia mengatakan, pada awal melakukan penelitian, hanya beberapa lusin ilmuwan yang berbagi minatnya.

Kemudian angka-angka tersebut membengkak setelah epidemi SARS pada 2002 muncul.

"Sampai saat itu orang memandang kami sebagai bidang terbelakang dengan tidak terlalu penting bagi kesehatan manusia," ujar Susan Weiss.

Namun dengan munculnya virus corona, tidak ada yang mau mengulangi kesalahan itu lagi.

Halaman
1234

Berita Terkini