Berita Kota Padang
Anggota Satpol PP Syariah Padang, yang Lelaki Berpeci, Perempuan Berpakaian Longgar dan Pakai Rok
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Kota Padang Alfiadi mengatakan personel atau anggota Lelaki Satpol PP Syariah ini dibedakan dengan me
Penulis: Rima Kurniati | Editor: Emil Mahmud
Anggota Satpol PP Syariah di Padang Lelaki Berpeci, Perempuan Berpakaian Longgar dan Pakai Rok
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rima Kurniati
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Kota Padang Alfiadi mengatakan personel atau anggota Lelaki Satpol PP Syariah ini dibedakan dengan menggunakan peci.
Sedangkan, untuk personel perempuan menggunakan pakaian longgar dan memakai rok.
"Berpakaiannya, contohnya pakai lelaki pakai peci perempuan agak longgar dikit, kalau dimungkinkan pakai rok bukan pakai celanan kayak gurun itu," kata Alfiadi, Selasa (10/3/2020).
Alfiadi menambahkan salah satu tujuan dibentuknya Satpol PP Syariah untuk melakukan penyuluhan di tengah masyarakat.
"Gunanya bisa melakukan penyuluhan tengah masyarakat. Bisa dilakukan oleh Satpol PP Syariah," kata Alfiadi, Selasa (10/3/2020) di Padang.
• Satpol PP Pesisir Selatan Patroli ke Batang Kapas dan Sutera, Sasar Miras di Tempat Karaoke
• Satpol PP Syariah Segera Beroperasi di Padang, Alfiadi: Kalau Bisa Pertengahan Tahun 2020
Selanjutnya, kekuatan Satpol PP Syariah ini terdiri dari satu peleton, yang berjumlah sebanyak 30 orang.
"Sistim kerjanya sesuai dengan sistem syariah sekitar 30 orang," ungkap Alfiadi.
Alasan pembentukan Satpol PP Syariah dikarenakan Padang menganut falsafat Adat Bersandi Syarak, Syarak Bersandi Kitabullah (ABS-SBK). Karenanya, imbuh Alfiadi dibutuhkan pelaksanan falsafah tersebut.
"Alasan sesuai dengan ABS-SBK, kenapa tidak ada itu. Padahal kita ketahui, norma yang kita lalui sekarang merupakan pelakasanan dari ABS-SBK itu sendiri," ungkapnya.
Guna mempertahankan keberadaan istiadat dikatakan mengoptimalkan peran ninik mamak, termasuk tugas Satpol PP Syariah nantinya.
. (*)