Dikatakannya, bahwa ia tidak mengetahui sakit apa yang diderita sepupunya hingga meminum obat tersebut.
"Pada waktu itu pada sore hari sekutar pukul 17.00 WIB, saat saya pulang praktik kerja lapangan (PKL), dan dia menelepon saya. Dia mengatakan tidak sanggup menahan sakit, dan kepalanya sakit," kata sepupu korban.
Reofaldo (21) memberitahukan kepada orang tua, yang menangani pengobatan untuk membawanya korban ke rumah sakit (RS).
"Ia dirawat di rumah sakit dan yang saya tahu, dia tidak ada sakit yang aneh-aneh. Namun untuk meninggalnya saya tidak tahu, entah apa yang terjadi," katanya.
Selama dirawat lanjutnya, dari penjelasan orangtuanya ada sekitar 30 pil yang harus dikeluarkan dari tubuhnya.
Reofaldo (21) menunggu hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak kepolisian agar dapat mengetahui apa penyebab kematiannya.(*)