TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Hingga 24 jam terakhir, pemberitaan populer di Kanal Padang portal TribunPadang.com, tentang Polisi menetapkan tersangka terhadap N (27), seorang Pekerja Seks Komersial ( PSK) dan AS seorang mucikari yang ditangkap di sebuah hotel di Padang, Sumatera Barat (Sumbar
Simak rangkuman beritanya;
1.PSK dan Mucikari Prostitusi Online di Padang Ditetapkan Jadi Tersangka
Polisi menetapkan tersangka terhadap N (27), seorang Pekerja Seks Komersial ( PSK) dan AS seorang mucikari yang ditangkap di sebuah hotel di Padang, Sumatera Barat (Sumbar).
"Setelah kita dalami kasusnya ternyata N dan AS adalah pelaku. N bukan korban tapi pelaku yang dijerat dengan Undang-Undang Nomor 19 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik," kata Kabid
Humas Polda Sumbar Kombes Stefanus Satake Bayu Setianto kepada Kompas.com, Selasa (4/1/2020).
Menurut Stefanus, saat ini kasusnya ditangani Subdit V Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Sumbar.
Dikatakan Stefanus, penetapan tersangka terhadap keduanya berdasarkan hasil penyidikan N meminta AS untuk mencarikan pelanggan.
"Selain itu, PSK tersebut juga mengeksploitasi dirinya sendiri melalui aplikasi tersebut," jelas Stefanus.
Selain itu, penyidik juga telah memeriksa ahli ITE, ahli bahasa, ahli pidana.
"Saat ini, masih dalam tahap melengkapi berkas. PSK dan mucikari sudah ditahan. Harapan kita, dengan diterapkannya UU ITE ini, bisa memberantas prostitusi online di Kota Padang,” jelas Stefanus.
Sekadar diketahui, Subdit V Cyver Crime Direrktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sumbar kembali mengamankan seorang pria mucikari bersama seorang perempuan yang diduga sebagai PSK saat bertransaksi pada Minggu (26/1/2020) di salah satu hotel berbintang.
Panit II unit V Cyber Ditreskrimsus Polda Sumbar, AKP Indra Sunedi yang memimpin penangkapan itu mengatakan, terungkapnya kasus dugaan prostitusi online tersebut berkat laporan anggota DPR RI Andre Rosiade.
"Pimpinan kami dihubungi oleh anggota DPR RI Andre Rosiade yang menyatakan bahwa di hotel ini terdapat prostitusi online.
Setelah laporan dipastikan benar, kita langsung melakukan penggerebekan di hotel tersebut,” kata Indra.
Selain mengamankan N dan AS, polisi juga menyita barang bukti uang Rp 750.000, satu alat kontrasepsi yang belum dipakai dan handphone/HP pelaku.
Berita selengkapnya klik di sini!
2. Sopir Angkot Lubeg Minta Izin Trayek Dipindahkan ke RSUD Rasidin Menuju Lubuk Minturun
Sopir angkot meminta izin trayek angkot berwarna unggu, rute Lubeg dipindahkan ke rute RDUD Rasidin menuju Lubuk Minturun.
Hal itu mengemuka setelah perwakilan masa aksi sopir angkot audiensi dengan kepala Dinas Perhubungan Padang, Rabu (5/2/2020) di Padang.
Audiensi ini dilakukan setelah beberapa jam sopir angkot memarkirkan angkot unggu rute Lubeg di depan Balai Kota Padang.
Audiensi ini turut dihadiri beberapa jajaran Dishub Padang dan Satlantas Polresta Padang dan pihak terkait lainnya.
Perwakilan masa sopir angkot, Zainal Amat mengatakan sopir angkot meminta izin trayek dipindahkan ke rute yang baru.
"Harapan kita Trans Padang ini bisa jalan dan angkot kita juga jalan, caranya dengan memindahkan izin trayek ini," kata Zainal Amat.
Adapun rutenya dari izin trayek Pasar Raya menuju Lubeg, dipindahkan dari RSUD Rasidin ke Lubug Minturun.
Dikarenakan belum ada angkot pada rute tersebut dan banyak perumahan masyarakat.(*)
Berita selengkapnya klik di sini!
3. BREAKINGNEWS: Massa Sopir Angkot Lubeg Datangi Kantor Balai Kota Padang
Sejumlah Angkot bewarna ungu tampak berhenti di depan Kantor Balai Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) pada Rabu (5/2/2020) di Padang.
Angkot ini parkir di depan pintu masuk Balai Kota Padang sekitar pukul 10.00 WIB. Sementara itu, para sopir angkot berdiri di tepi jalan, pintu hendak masuk.
Kadatangan massa kali ini disambut oleh Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Padang, Dian Fakri bersama para stafnya.
Selanjutnya, pihak Pemko Padang mempersilakan perwakilan sopir angkot untuk berdialog bersama di kantor Balai Kota Padang.
Pada bagian angkot terdapat tulisan "Mohon hentikan Trans Padang Pak Wali,"
Selanjutnya terdapat juga tulisan "Ndak barasok Dapua Kami, Payahnyo mancari rasaki lahan kami dijajah urang!"
Angkot bewarna ungu ini merupakan angkot jurusan Pasar Raya, Simpang Haru, Bypass menuju ke Rumah Sakit (RS) Siti Rahma.
Sopir angkot Lubuk Begalung (Lubeg) bernama Tumpel mengatakan sebelum Trans Padang beroperasi, penghasilan tidak seberapa.
"Kini hadir Trans Padang, tidak ada penghidupan kami, bisa carai kami laki bini," kata Tompel pada Rabu (5/2/2020).
Dikatakan dirinya sudah empat tahun menjadi sopir angkot trayek dalam hal ini yang rutenya Lubeg tersebut.
"Kami minta mohon dihentikan Trans Padang lewat jalur ini (Lubeg, red)," tambah Tompel.
Pantauan TribunPadang.com, tampak kedatangan massa tersebut di Balai Kota, sementara dari pihak Pemko Padang masih bersiap-siap untuk menyambut mereka.
Berita selengkapnya klik di sini!