"Karena posisi jatuhnya seperti itu (menukik), sehingga sopir dan para penumpang mengalami luka parah. Sebab, saat dievakuasi, keadaan mereka menumpuk jadi satu di kemudi," ujar Agung (38), warga Desa/Kecamatan Kesamben, yang rumahnya hanya berjarak 5 meter dari TKP kecelakaan itu.
Tak berselang lama, warga sekitar berdatangan untuk melakukan pertolongan.
Namun tidak mudah bagi warga mengeluarkan para penumpang dari badan bus yang ringsek bagian depannya itu.
Mereka harus lebih dulu membuat jalan setapak agar bisa turun ke sungai yang kiri kanannya diapit tebing itu.
Untuk bisa mengeluarkan para penumpang dari bus itu, diburuhkan sekitar satu jam.
"Harus menjebol kaca bus, buat masuk, karena pintunya tak bisa dibuka. Semua penumpangnya kesulitan keluar meski ada bapak-bapak," paparnya.
Untuk bisa keluar dan naik ke atas jembatan, mereka harus ditandu satu per satu, dengan medan yang curam dan licin.
Dugaan warga, penumpang yang tewas itu karena terbentur saat bus itu terpelanting dan menukik ke sungai, kemudian tertindih dengan penumpang lainnya.
"Sebab, bus itu jatuh ke sungai, dengan benturan keras karena selain menabrak pembatas jembatan, juga terbentur bebatuan. Di saat kondisi seperti itu, penumpangnya pasti berhampuran di dalam bus, kemudian saling berbenturan," paparnya.
Daftar nama korban tewas
Ny Naksa Bandi (54) kepala sekolah TK
Ny Siti Fatimah (40) kepala sekolah TK
Ny Kasiaten (42) kepala sekolah TK
Ny Anita (32) kepala sekolah TK
Ridwan (54) pengendara motor
Sementara, nama-nama korban luka sebagai berikut
Yuli Arini (40)
Sasa (4),
Neni,
Siti Fatimah,
Suratni,
Yuli Kartika,
Esti Widi Astutik,
Diana Karmiasari,
Yasmini, Endang,
Santi,
Tri Sulistyowati,
Diah Cristia,
Qomariah,
Yularni,
Binti Eni Setyowati,
Siti Aminah,
Tri Winarsih,
Sudomo,
Riyanto
Miftakhul Huda (sopir bus)
Informasinya, para ppenumpang bus itu, rata-rata kasek TK, yang hendak bereaksi wisata Taman Kurma, Pasuruan. Mereka berangkat dari Tulungagung pukul 05.00 WIB.(fiq)
"Semua korban tewas di TKP dengan kondisi luka parah, sehingga belum sempat dievakuasi," kata AKP Amirullah Hakim, Kasat Lantas Polres Blitar.